JAKARTA - Penyakit jantung yang dulunya lebih sering dikaitkan dengan orangtua, kini menjadi ancaman serius bagi kalangan muda.
Menurut data dari BPJS Kesehatan, biaya perawatan penyakit jantung di Indonesia pada tahun 2023 mencapai jumlah yang sangat mencengangkan, yaitu Rp17,62 triliun. Berdasarkan data itu, hampir 25 persen dari kasus jantung koroner kini terjadi pada individu berusia di bawah 35 tahun.
"Tren peningkatan kasus penyakit jantung pada usia muda ini sungguh mengkhawatirkan," kata dr Wanto, M.Kes, Direktur RS Charitas Hospital KM 7, seperti dikutip Antara.
Peningkatan prevalensi penyakit jantung di kalangan muda erat kaitannya dengan gaya hidup modern yang tidak sehat. Kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, serta stres yang tinggi menjadi faktor utama penyebabnya.
"Pasien sering datang dalam kondisi gawat darurat karena kurang menyadari betapa pentingnya menjalani gaya hidup sehat," tambahnya.
Para ahli kesehatan kini merekomendasikan generasi muda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mencegah komplikasi yang lebih serius.
Pemeriksaan dini berperan penting dalam mengidentifikasi penyakit jantung pada tahap awal, sehingga memungkinkan penanganan lebih cepat dan tepat sasaran.
BACA JUGA:
"Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, termasuk memantau kadar kolesterol, sangatlah penting untuk mencegah komplikasi di kemudian hari," jelas dr Ripka Renaldi, M.M., MARS, Wakil Direktur Medis & Penunjang Medis RS Charitas Hospital KM 7.
Untuk mengurangi angka kasus penyakit jantung di kalangan usia muda, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat itu sendiri.
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, diharapkan angka kejadian penyakit jantung di Indonesia dapat ditekan secara signifikan.