7 Langkah Pencegahan Faktor Risiko Penyakit Jantung pada Anak
Ilustrasi pencegahan penyakit jantung pada anak (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Penyakit jantung bisa jadi konsekuensi gaya hidup yang tidak sehat dan bisa dicegah sedari kanak-kanak. Menurut ahli jantung anak di Rumah Sakit Anak Boston, dokter Sarah de Ferranti, jauh lebih mudah mencegah perkembangan faktor risiko jantung daripada mencoba menyembuhkannya setelah mengalaminya.

Oleh karena penjelasan Ferranti di atas, orang tua perlu memikirkan bagaimana pola hidup yang sehat dan meminimalisir risiko terkena penyakit jantung. Jurnal Circulation dilansir American Heart Association melaporkan bahwa hanya 2,2 persen anak usia 2-19 tahun memiliki skor optimal dalam sistem penilaian tentang diet, aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh. Sementara hampir 57 persen anak usia 2-5 tahun memiliki skor tinggi dan antara usia 11-19 tahun turun menjadi 14 persen. Maka untuk melindungi anak dari penyakit ini, orang tua perlu melakukan sejumlah langkah pencegahan sejak dini berikut ini.

1. Mempertimbangkan kebiasaan makan sehat

Kebiasaan makan yang sehat penting untuk kesehatan jantung. Ahli jantung anak yang berbasis di Chicago, dokter Amanda Marma Perak mengatakan, diet sehat bisa dilakukan dengan metode MyPlate. Pada prinsipnya, isi dari porsi makan berupa setengahnya adalah sayuran dan buah, seperempatnya protein tanpa lemak, seperempatnya biji-bijian atau gandum utuh, dan ditambahkan produk susu.

pencegahan penyakit jantung pada anak
Ilustrasi pencegahan penyakit jantung pada anak (Freepik/pvproductions)

2. Perlu bersabar

Membersamai anak tumbuh, memerlukan kesabaran tinggi. Pasalnya, untuk memilih makanan saja perlu teliti dan porsi yang tetap berkesinambungan agar membuahkan hasil baik. Saran De Ferranti, ketika anak lapar sajikan dulu buah dan sayuran. Mungkin ini sangat menantang bagi orang tua, tetapi bersabar dan terus mencoba akan membentuk kebiasaan makan yang sehat.

3. Ajak anak-anak selalu bergerak

Olahraga bisa dimulai sejak muda, kata Perak. Bahkan untuk bayi, Anda sebagai orang tua dapat memikirkan bagaimana caranya membuat buah hati tetap aktif. Baik melalui kelas formal atau hanya bermain di taman, aktivitas fisik bisa dimasukkan dalam jadwal keluarga. Namun, aktivitas olahraga perlu disesuaikan dengan usia dan selaras dengan minat anak. Kalau anak senang menari, bisa dengan les menari atau latihan secara rutin. Apabila anak suka bermain sepatu roda, maka luangkan waktu menemani mereka bermain di taman atau mengikuti kelas-kelas formal.

pencegahan penyakit jantung pada anak
Ilustrasi pencegahan penyakit jantung pada anak (Freepik/prostooleh)

4. Memastikan tidur cukup

Anak yang mengantuk dan lemas seharian, cenderung tidak aktif secara fisik. Mungkin juga mereka menginginkan makanan tidak sehat untuk melampiaskan energi. Menurut ahli, tidur buruk juga dikaitkan dengan obesitas pada anak-anak.

Dalam sehari, anak-anak butuh tidur cukup untuk mempercepat penyembuhan, meningkatkan fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit kronis. Anak usia 4-12 bulan, membutuhkan tidur selama 12-16 jam termasuk tidur siang. Sedangkan usia 1-2 tahun, perlu tidur 11-14 jam, usia 3-5 tahun tidur selama 10-13 jam, usia 6-12 membutuhkan tidur 9-12 jam, dan usia 13-18 tahun membutuhkan tidur 8-10 jam.

Untuk membentuk kebiasaan tidur cukup, buat rutinitas sebelum tidur untuk aktivitas yang menenangkan. Misalnya mematikan televisi, membacakan buku cerita, hingga bersantai di kamar tidur.

5. Cek rutin tekanan darah anak

Mengetahui angka tekanan darah anak, penting. Tetapi mengukurnya mungkin rumit, kata De Ferranti. Untuk itu, Anda perlu rutin cek kesehatan anak ke dokter anak. Karena tekanan darah tinggi, ukurannya berbeda berdasarkan usia, tinggi badan, dan jenis kelamin.

6. Pahami pentingnya kesehatan mental

Kesehatan mental penting untuk kesehatan jantung, kata De Ferranti. Peristiwa stres di masa kanak-kanak bisa menyebabkan perilaku tidak sehat dan masalah kardiovaskular di kemudian hari.

7. Bersiap untuk setiap perubahan

Karena dunia terus berubah dan tren gaya hidup juga perlu diwaspadai. Maka orang tua perlu gesit dalam mengatasi perubahan yang terjadi atau diikuti oleh anak. Seperti tren vaping atau rokok elektrik yang mungkin tidak disadari membahayakan kesehatan bagi remaja.

Itulah ketujuh langkah pencegahan faktor risiko penyakit jantung pada anak yang bisa dibiasakan sejak dini. Sebagai orang tua, tentu perlu memahami bahwa membiasakan gaya hidup sehat bukan hal mudah. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, pesan De Ferranti. Paling penting adalah kenali secara menyeluruh dan menjadi cukup baik lebih realistis untuk dilakukan alih-alih menjadi sempurna.