Bagikan:

YOGYAKARTA – Saat ini banyak orang mengenal fenomena thrifting di Indonesia. Fenomena thrifting sendiri dikenal sebagai pencarian atau perburuan pakaia bekas yang layak untuk dipakai lagi. Kegiatan tersebut saat ini sangat populer. Alasan tren thrifting digemari anak muda sendiri cukup beragam.

Alasan Tren Thrifting Digemari Anak Muda

Alasan thrifting terus populer di kalangan anak muda terjadi bukan tanpa alasan. Ada banyak hal yang menjadi pemicu baik dari sisi ekonomi, sosial, dan budaya. Berikut ini beberapa di antaranya.

  1. Harga Terjangkau

Thrifting menawarkan pilihan pakaian bekas impor dengan harga jauh lebih murah dibandingkan pakaian baru yang dijual di toko retail. Bagi anak muda yang punya keterbatasan finansial, thrifting dianggap jadi solusi ideal agar tetap fashinable tanpa kantong bolong.

  1. Peluang Dapat Barang Unik dan Eksklusif

Salah satu daya tarik utama thrifting adalah menemukan pakaian yang unik dan bahkan jarang ditemukan di pasaran Indonesia. Perlu diketahui bahwa pakaian bekas biasanya dianggap jadul yang tak diproduksi lagi. Stok tersebut justru dianggap rare oleh penggemar thrifting.

  1. Mencoba Gaya Retro

Mode retro atau vintage kembali populer akhir-akhir ini. Untuk mengikuti gaya tersebut anak muda mencari pakaian hasil thrifting. Bahkan mereka berlomba-lomba untuk mencari buruan pakaian retro yang berasal dari era tahun jadul.

  1. Media Ekspresi Diri

Thrifting memungkinkan anak muda untuk berekspresi dan bereksperimen dengan gaya pribadi mereka. Thrifting memberi kesempatan kepada anak muda untuk membebasakn ekspresi dan eksperimen dalam berpakaian. Thrifting memberikan banyak pilihan baju dibanding toko ritel modern yang ada. Tak heran jika saat ini banyak anak muda coba padu-padan pakaian.

  1. Sentimentalitas

Beberapa penggemar thrifting mengaku bahwa mereka menggemari pakaian tertentu yang hanya bisa didapat dari thrifting. Misalnya, mereka membutu pakaian era 80-an dengan motif bunga. Di toko modern tentu model tersebut sudah tidak diproduksi lagi sehingga mereka lebih memilih berburu pakaian bekas.

  1. Komunitas Thrifting Kuat

Tren ini juga didorong oleh keberadaan komunitas thrifting yang kuat di media sosial. Anak muda sesama pecinta thrifting dapat berbagi temuan mereka, tips, dan inspirasi gaya. Aktivitas tersebut cukup menyenangkan bagi mereka.

  1. Sensasi Perburuan yang Menyenangkan

Para pemburu pakaian bekas selalu merasakan sensasi berburu pakaian bekas yang menyenangkan. Terlebih jika mereka berhasil menemukan barang rare yang bisa dipamerkan ke rekan komunitasnya. Alasan ini makin menguatkan tren thrifting di Indonesia.

  1. Mendukung Ekonomi Lokal

Banyak toko thrift merupakan usaha kecil atau non-profit yang mendukung komunitas lokal. Dengan berbelanja di toko-toko ini, anak muda juga secara tidak langsung membantu ekonomi lokal dan mendukung pengembangan usaha kecil di sekitarnya.

Itulah beberapa alasan tren thrifting digemari anak muda. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.