JAKARTA - Tak sedikit orang yang mengalami keresahan dalam diri sendiri mengenai banyak hal di sekitarnya atau dunia saat ini. Mulai dari tentang lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan lainnya.
Untuk mengatasi keresahan tersebut, setiap individu harus mampu menciptakan perubahan, yang berdampak sosial secara berkelanjutan. Namun, untuk bisa berkomitmen menciptakan perubahan dibutuhkan semangat dalam diri untuk melakukannya.
Penulis sekaligus pengusaha yang aktif di media sosial, Okki Sutanto mengatakan bahwa untuk menemukan semangat diri melakukan perubahan diperlukan sebuah alasan kuat. Seperti melakukan kegiatan perubahan karena ingin menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk anak di masa mendatang.
“Kita bergerak ke dunia yang menuju ketidakpastian, banyak hal yang mungkin akan menjadi semakin buruk, akan ada banyak tantangan ke depannya. Aku nggak mau anakku nanti tumbuh besar di dunia yang lebih buruk dibanding yang kita tinggali saat ini, jadi that’s my spark for now,” kata Okki Sutanto di acara Road to DBS Foundation Bestari Festival: Impact Beyond, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Oktober 2024.
BACA JUGA:
Okki sendiri mencoba melakukan perubahan melalui tulisan-tulisan yang ia rilis. Ia berharap melalui tulisannya orang lain bisa paham akan isu-isu sosial baru dan mulai bergerak menciptakan perubahan.
“Melalui tulisan aku ingin buat orang-orang yang tidak paham isu tertentu menjadi paham,” tuturnya.
“Aku ingin membuat dunia ini sedikit lebih baik. Bagaimana caranya bisa dari tulisanku, lewat kelas-kelas pengajaranku dan sebagainya. Aku ingin menginspirasi orang lain untuk mau bergerak berbuat sesuatu lewat caranya masing-masing, sekecil apa pun impeknya, lewat lingkupnya masing-masing,” tambahnya.
Bagi yang ingin melakukan gerakan perubahan tidak harus dimulai dengan hal yang besar. Anda bisa memulainya dengan belajar di festival-festival bertema perubahan sosial, lalu menerapkannya dalam diri sendiri dan lingkungan terdekat pada tahap awal.
“Nggak semua orang harus mengubah dunia dengan cara begitu besar. Kita bisa mulai dengan belajar dari festival (perubahan sosial berkelanjutan), dengan cara kita masing-masing bisa membuat perubahan di lingkungan terdekat kita dulu saja. Mungkin di keluarga kita, lingkungan RT/RW kita, lingkungan organisasi kita,” jelas Okki Sutanto.