Bagikan:

JAKARTA - Tahun ini bisa disebut sebagai tahun penuh roller coaster bagi seorang Kimberly Ryder. Kembali ke dunia akting, ia juga mengejutkan publik dengan serangkaian kejadian dalam kehidupan pribadinya.

Kimberly Ryder kembali berakting lewat film terbarunya, Bangsal Isolasi. Film yang memadukan aksi dan thriller ini menempatkannya sebagai karakter utama yaitu Weni, seorang wanita yang melakukan investigasi di balik kematian adiknya di penjara khusus wanita.

“Lama banget (gak main horor). Sebenarnya film ini nomor satu, film ini bukan horor tapi lebih ke thriller misteri action. Mungkin pada setnya kayaknya kalau horor kebanyakan set-set tua lama, banyak debunya kayak gitu yang bikin hidung jadi gak enak tiba-tiba sakit,” kata Kimberly Ryder kepada VOI beberapa waktu lalu.

Proses syutingnya dilakukan di Benteng Van Der Wijck di Kebumen, Jawa Tengah. Ia membutuhkan penyesuaian untuk berada di lokasi syuting sekaligus kembali berakting.

Kimberly Ryder (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Buildingnya umurnya 200 tahun jadi memang ada banyak jamur ya pastinya on the walls and everything sudah gitu bikin sakit. Aku ingat mas Ade dan beberapa orang lain di minggu pertama syuting itu sudah sakit, karena penyesuaian,” lanjutnya.

Selain syuting, karakter baru yang ia dapatkan juga menuntutnya untuk beradegan aksi. Ia mengaku sempat gugup karena berhadapan dengan Wulan Guritno dalam adegan tersebut.

“Aku sudah lama tidak syuting terus sudah lama tidak nge-gym jadinya kan terus sudah gitu aku ada scene lawan fighting scenenya itu Wulan Guritno juga yang fit banget,” katanya.

“Aku merasa lumayan terintimidasi dan lumayan encok juga. Setiap mau syuting itu malemnya aku stretching dulu sebelum tidur terus paginya juga jadi supaya aku lebih tegar dan ready,” tegas ibu dua anak tersebut.

Kimberly Ryder (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Bagi Kimberly, tantangan bukan satu masalah. Ia menjadikan peran Weni sebagai bentuk perjuangannya kembali ke dunia akting. Hal itu terbukti dengan dirinya yang memilih tidak menggunakan stunt dalam adegan di film dan terbuka dengan reaksi natural yang dihadirkan.

“Aku gak pake stunt, gak ada yang pakai stuntman. Padahal berdarah-darah, barang dipukul apa jatuh dan lain-lain. Hal itu yang kadang aku suruh kayak bukan cuma mbak Wulan cuma pemain-pemain lainnya “Udah pukul beneran aja, tendang beneran aja” biar reaksinya lebih natural jadi aku paling sama mbak Wulan kan ada scene dia nendang aku, aku masukin sesuatu di dalam baju. Itu salah satu memories yang gak akan terlupakan,” kenangnya.

Karakter terbarunya juga tampil sebagai protagonis yang berbeda dari para antagonis yang ia sering perankan. Saking seringnya, ia menyebut ada banyak tantangan yang ia lalui ketika berakting dalam film ini.

“Karena awal masuk industri ini lewat sinetron kan banyak peran antagonis. Kita mencoba untuk tidak banyak akting jadi lebih ngomong seperti biasanya aja,” kata Kimberly Ryder.

“Setelah selesai kuliah, kuliahnya di akting kan jadi ada banyak yang diambil setelah itu. Setelah melalui udah menikah, punya anak, berkembang jadi banyak going thru emotions yang bisa dimasukin ke akting aku,” lanjutnya.

Siap Membagi Peran Orangtua

Kimberly Ryder (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Kesibukannya dilakukan bersamaan ketika Kimberly Ryder memutuskan berpisah dengan suaminya, Edward Akbar. Ketika berbincang dengan VOI, ia menanggapi santai bagaimana mereka sebagai orang tua membagi waktu antara karier dengan anak-anak mereka.

“Jadi aku dan suami itu tukeran, kalau dia syuting, aku yang ngurus anak-anak, kalau aku yang syuting, dia yang gantian tapi lagi sama-sama kerja jadi anak-anak sama mamaku,” kata wanita kelahiran 6 Agustus tersebut.

“Kesepakatannya sih lebih ke pokoknya don’t try stop me from working. Kalau mau nikah ya tetap mau kerja karena aku enjoy kerja, sekarang punya anak,” jelasnya.

Ia meyakini sebagai seorang ibu, bekerja merupakan bentuk me time dan tidak harus pergi bersama teman-teman. Ia yang sempat menetap di Bali itu juga menjadi pemilih terutama soal proyek yang ia ingin ambil.

“Terbuka cuma masih pilih karena punya anak jadi prioritasnya membesarkan mereka, pilih yang gak take up my time, kalau proyek besar juga dua bulan terus sama anak-anak,” kata Kimberly Ryder.

Kimberly Ryder (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Karena kalau aku sering titipin anak ke orang lain walaupun my mom, mereka dididik pasti berbeda dari orang tua dan mereka akhirnya end up akan lebih seperti orang yang ngurusin mereka dibanding orang tua mereka sendiri,” ujar Kimberly.

Setelah memutuskan berpisah, Kimberly Ryder siap menyibukkan diri dengan pekerjaan dan fokus dengan anak-anak. Ia mengaku sudah ada beberapa proyek yang ia persiapkan sepanjang tahun.

Diketahui pada Juli lalu, Kimberly resmi menggugat cerai Edward Akbar bersamaan dengan melaporkan sang suami atas dugaan penggelapan mobil. Hingga saat ini kasus penggelapan dan sidang cerai masih melalu proses meski mengalami penundaan.

Saat mengurus keduanya, Kimberly Ryder juga masih mempromosikan film Bangsal Isolasi. Ia bahkan terbang ke Hong Kong untuk Asian Film Festival 2024 karena film terbarunya tayang di festival tersebut. Ia tidak pernah merencanakan bagaimana ia memilih sebuah proyek namun ia ingin tetap berkarya sesuai dengan passion-nya.

Kimberly Ryder (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Berapa lama sebelumnya kalau tidak salah dan itu cuma sehari dua hari syuting. Gak diplan sebenarnya cuma memang kebetulan aja memang baiknya gitu, setahun satu atau dua film yang insya Allah bagus. Mungkin satu series pendek karena kedepannya akan ada proyek series juga,” katanya.

Menutup percakapan siang itu, Kimberly sempat ditanya apakah kedua anaknya diizinkan untuk terjun ke dunia akting seperti orang tuanya. Kakak dari Natasha Ryder itu enggan mengarahkan tapi ia membebaskan anaknya untuk mengeksplorasi banyak sebagaimana ia juga melakukan hal yang sama.

“Kita sadar gimana susahnya dalam industri, mungkin orang yang melihat sebagai aktor wah gampang, cuma sebenarnya enggak, it’s quite difficult tapi kita tidak mengarahkan anak kepada suatu yang spesifik. Kita lihat bagaimana aja gimana, kita coba setir ke hal yang lain dulu cuma kalau ujungnya ke akting ya biarkan pilihan mereka,’ kata Kimberly Ryder.