YOGYAKARTA – Banyak orang salah memahami mengenai ukuran Mr P. Mereka bersumsi ukuran penis normal antara 6 atau 7 inci. Faktanya, rata-rata penis yang ereksi berukuran 12,9 hingga 13,9 sentimeter. Fakta lainnya, berikut penjelasannya.
1. Tidak berubah seiring pertambahan usia
Usia sebenarnya bukan faktor yang menyebabkan perubahan ukuran penis. Penelitian juga mengkonfirmasi fakta ini. Tetapi beberapa kondisi yang terjadi seiring pertambahan usia, menyebabkan ukuran penis berubah. Diantaranya, pertama, saat testosteron menurun. Rata-rata, kadar testosterone menurun sebesar 1 persen per tahun setelah berusia 30 tahun. Ini tidak memengaruhi ukuran saat penis ereksi tetapi membuat penis tampak lebih kecil karena tidak sekeras dulu.
Kedua, tekanan darah tinggi memengaruhi ukuran penis. Hipertensi memengaruhi kemampuan ereksi sekeras yang mungkin terjadi pada pria berusia 20-an dan 30 an. Tekanan darah tinggi pengaruhi menurunnya pembengkakan saat ereksi sehingga tampak lebih kecil meskipun panjangnya sama.
Ketiga, disfungsi ereksi umum terjadi pada pria lebih tua. Meski tidak mengurangi panjang atau lingkar penis, tetapi dapat mengurangi turgiditas (pembengkakan) saat ereksi.
2. Perubahan berat badan
Obesitas tidak mengubah ukuran penis. Hanya saja, dapat mengubah persepsi tentang ukuran karena lemak tubuh berlebihan sebabkan penis terlihat kecil. Hal ini terjadi karena penis tertutup sebagian atau seluruhnya oleh lipatan kulit dan penumpukan jaringan lemak di sektiar pangkal penis.
3. Ukuran penis berubah setelah pembedahan
Dengan prosedur medis, prostatektomi radikal dilakukan untuk mengangkat prostat pada penderita kanker prostat. Perkembangan fibrosis (jaringan parut) dapat menyebabkan hilangnya panjang penis hingga 15 persen. Pembedahan dengan prosedur nesbit, juga dapat mengakibatkan hilangnya panjang penis 1-3 sentimeter. Pembedahan medis lain, korporoplasti reduksi, ini adalah operasi untuk mengurangi lingkar atau panjang penis pada orang yang merasa penisnya terlalu besar.
4. Kondisi prostat
Seperti penjelasan di atas, prostatektomi dapat menyebabkan panjang penis menurun. Tetapi pada seseorang dengan radang prostat (prostatitis), hiperplastia prostat jinak (pembesaran prostat), atau kanker prostat dapat menyebabkan penis ukurannya berkurang. Faktanya, pembesaran penis dapat memperpanjang penis karena kelenjar “mendorong” penis keluar dari pangkalnya.
Penyakit Pyronie, bisa sebabkan lesi atau plak terbentuk di bawah kulit penis. Ini membuat penis melengkung tidak normal. Paling umum penyakit Pyronie terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun akibat cedera pada batang penis. Penyakit ini juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi karena aliran darah ke penis terbatas.
BACA JUGA:
5. Gaya hidup
Kurang olahraga dan merokok serta pola makan tinggi lemak, tidak menyebabkan ukuran penis mengecil. Hanya saja gaya hidup buruk berisiko meningkatkan hipertensi dan obesitas. Melansir VeryWellHealth, Senin, 16 September, keduanya dapat memengaruhi persepsi panjang penis. Penting diketahui, merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Bahkan bisa berisiko disfungsi ereksi.
6. Kondisi lingkungan
Pada suhu lingkungan yang dingin, menyebabkan ukuran penis mengecil sementara. Ini karena pembuluh darah ke penis menyempit. Pembuluh darah membesar pada bagian tubuh yang lebih penting. Jika Anda tinggal di daerah beriklim dingin, penis Anda dapat tampak lebih kecil selama bulan-bulan musim dingin.
Selain suhu, bukti menunjukkan bahwa polutan di lingkungan dapat mengubah kadar hormon dan menyebabkan hipogonadisme (testosteron rendah). Pestisida lingkungan dikenal sebagai pengganggu endokrin yang dapat menurunkan kadar testosteron dan fungsi ereksi.