Bagikan:

JAKARTA - Menjalin hubungan membutuhkan kesiapan emosional dan mental yang matang. Seseorang yang belum siap seringkali menghadapi tantangan dalam mengelola ekspektasi dan komunikasi dengan pasangannya.

Ketika seseorang belum siap secara emosional, mereka bisa merasa terbebani oleh tuntutan hubungan dan mungkin tidak mampu memberikan dukungan yang diperlukan oleh pasangannya.

Tidak apa-apa jika belum siap menjalin hubungan, karena menemukan ikatan romantis yang baik, kuat, dan sehat merupakan perjuangan tidak mudah. Setiap individu memiliki perjalanan emosional unik dan waktu berbeda-beda untuk benar-benar siap bisa menjalin hubungan, karena mencari hubungan romantis sehat dan positif membutuhkan banyak energi, tenaga, dan waktu.

Berikut ini sembilan tanda seseorang belum siap menjalin hubungan, seperti dilansir dari Pinkvilla, Rabu, 4 September.

Tidak yakin terhadap perasaan

Ketika seseorang mengatakan mereka "belum siap menjalin hubungan," hal ini menunjukkan ketidakpastian tentang emosi mereka. Mereka mungkin bergulat dengan perasaan campur aduk atau tidak yakin tentang kesiapan berkomitmen menjalin hubungan romantis dengan orang lain. Dalam kasus seperti itu, luangkan lebih banyak waktu memahami emosi dan apa yang sebenarnya diinginkan dari hubungan berkomitmen sehingga nantinya dapat menghasilkan keputusan sehat dan tepat.

Trauma masa lalu

Luka emosional dari hubungan sebelumnya dapat menjadi penghalang menjalin hubungan romantis baru. Ketika seseorang pernah mengalami rasa sakit, mereka mungkin belum siap menjalin hubungan karena trauma masa lalu. Hal ini dapat membuat mereka ragu terbuka terhadap kerentanan dan potensi rasa sakit yang dapat muncul dalam hubungan baru. Penyembuhan dan refleksi diri sering kali diperlukan sebelum dapat sepenuhnya terlibat dalam hubungan romantis baru.

Kurangnya ketersediaan emosional

Tidak siap secara emosional menjalin hubungan berarti seseorang merasa sulit terhubung secara emosional dengan orang baru. Hal ini dapat terwujud sebagai keengganan berbagi pikiran, perasaan, dan batin dengan calon pasangan. Seseorang tertutup secara emosional merasa sulit membangun keintiman emosional yang sering kali penting dalam hubungan jangka panjang.

Takut rentan

Ketakutan akan kerentanan merupakan alasan umum belum siap menjalani hubungan eksklusif. Ketika seseorang takut disakiti atau ditolak, mereka mungkin secara naluriah membangun tembok emosional melindungi diri sendiri. Ketakutan ini dapat menjadi hambatan signifikan, yang menandakan bahwa mereka belum siap menjalin hubungan dan membuatnya sulit dikejar atau berkomitmen. Mengatasi ketakutan ini sering kali membutuhkan waktu dan kemauan berusaha membangun kepercayaan dan keintiman emosional.

Fokus menemukan diri sendiri

Beberapa orang memilih mengutamakan perkembangan diri dan penemuan jati diri daripada menjalin hubungan romantis. Sehingga, ini jadi senjata tidak menjalin hubungan baru. Mereka ingin membangun landasan kesadaran diri yang kokoh sebelum memasuki hubungan romantis. Refleksi diri seperti ini dapat mengarah pada hubungan lebih memuaskan dan autentik di masa mendatang. 

Lebih suka mandiri

Menghargai kebebasan dan otonomi dapat menjadi alasan kuat untuk tidak siap menjalin hubungan. Ketika seseorang merasa puas dengan kehidupannya sendiri, mereka mungkin tidak ingin berbagi aspek kehidupan dengan orang lain saat itu. Ini bukan penolakan cinta tetapi pengakuan bahwa mereka menghargai kebebasan.

Keterbatasan waktu dan energi

Jadwal padat atau komitmen hidup besar dapat berdampak signifikan pada kesiapan menjalin hubungan. Bila Anda memiliki waktu dan energi terbatas untuk berinvestasi dalam suatu hubungan, hal itu dapat membebani hubungan dan menghambat pertumbuhannya. Mengomunikasikan keterbatasan waktu dan harapan dengan calon pasangan sangat penting mengelola harapan dan membangun hubungan sehat, yang mengakomodasi keadaan saat ini.

Kurang percaya diri

Berjuang melawan harga diri rendah dapat berdampak besar pada kesiapan seseorang menjalin hubungan. Kurangnya rasa percaya diri dapat membuat seseorang sulit percaya pada kelayakannya untuk dicintai. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mencari validasi eksternal, sebagai pertanda belum siap mental menjalin hubungan. Ingat, sangat penting membangun harga diri sebelum benar-benar terlibat dalam hubungan romantis.

Emosi naik turun

Mengalami pasang surut emosi atau perubahan suasana hati dapat mengindikasikan bahwa seseorang tidak siap secara emosional menjalin hubungan. Sangat penting menstabilkan kesejahteraan emosional dan mengembangkan mekanisme penanganan sehat sebelum mencari pasangan romantis.