Bagikan:

JAKARTA - Jakarta Movin’ menghadirkan sebuah panggung Teater Musikal Interaksi yang merupakan adaptasi besar dari lirik-lirik lagu milik penyanyi Tulus. Judulnya sendiri adalah salah satu trek yang diambil dari album teranyarnya, Manusia.

Nuya Susantono selaku produser, sutradara dan penulis ingin mengembangkan cerita teater musikal ke banyak lapisan. Kali ini mereka tertarik memilih lagu Tulus yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan secara teatrikal.

“Teater, musikal udah berkembang dan strategi untuk memperluas dengan berkolaborasi dengan industri musik saat ini. Lagu Tulus punya keistimewaan, salah satu penyanyi yang paling banyak pendengar di Spotify tapi dari narasi, cara bertutur dikembangkan teatrikal, Tulus paling stand out dibanding yang lain,” kata Nuya Susantono setelah pertunjukan pada Kamis, 23 Agustus.

“Lagu-lagu Tulus sebagus itu dan potensi punya nyawa yang baru,” katanya lagi.

Mereka melakukan kurasi yang diambil dari lima album Tulus. Kemudian mereka menyamakan dengan konsep karakter dan ceritanya yang berfokus dengan percintaan dan kehidupan sehari-hari.

“Kita lihat diskografi album Tulus ada lima. Kita kelompokan mana yang jatuh cinta, patah hati supaya gak ada pengulangan dan merepresentasi satu situasi dalam karakter Dio. Jadi kita pilih yang mana yang sejalan dengan motivasi karakternya yang cocok dengan Tulus dan kita lihat ada satu tema,” kata Nuya.

Ada yang menarik dari musikal Interaksi ini yang mana para pemain memiliki sesi interaksi dengan penonton untuk membantu kelanjutan jalan cerita.

“Inspirasinya dari melihat kehidupan kita sehari hari, manusia dasarnya suka gosip dan gimana kita bawa ke panggung. Jadi kita bercermin. Itu salah satu konsep yang kita buat untuk memperkaya ceritanya jadi lebih menarik,” kata Nuya lagi.

Musikal Interaksi juga menampilkan Alvin Lapian sebagai pemeran utama. Ia berperan menjadi Dio, seorang pemuda yang menaruh perasaan terhadap sahabat baiknya.

“Sebenarnya pressure karena karakter Dio ini tricky ketika kita memerankan ada quirky, karakter dio ini lumayan tricky aku bisa meranin lumayan. Lagunya banyak, sempat ada fase di mana meragukan diri sendiri tapi ketika dijalanin Alhamdulillah aku merasa bisa masuk ke karakter,” tambah Alvin Lapian.

“Berproses sama teman-teman semua juga jadi prosesnya full menyenangkan. Kita sempat latihan dan dibilang katanya kita diangkat, thrust fall yang di mana aku lumayan takut tinggi jadi pas latihan ya Allah gimana ya bantu hamba,” katanya.

Tulus selaku pemilik lagu ternyata sudah menyaksikan musikal ini sebelum dipertunjukan kepada publik. Nuya mengungkap Tulus menyambut dengan baik proses adaptasi lagu menjadi satu narasi dalam panggung cerita.

“Dia (Tulus) happy banget. Dari Tulus, dia gak ngebayangin lagu-lagu yang diciptakan di waktu yang berbeda, fase kehidupan yang jauh,” kata Nuya.

“Misalnya lagu a 5 tahun lalu, albumnya baru rilis 2 tahun lalu tapi dijahit jadi satu cerita, (Tulus) gak nyangka,” ujarnya.

Musikal Interaksi tersedia untuk disaksikan pada 23 hingga 25 Agustus 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.