Bagikan:

JAKARTA - Mewarisi bisnis keluarga yang berusia puluhan tahun, nyatanya bukanlah sesuatu yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Inovasi menjadi kata kunci yang dibutuhkan untuk bisa terus sukses seiring dengan perkembangan zaman.

Inovasi inilah yang dilakukan Jony Kosasih agar toko perlengkapan dapur keluarganya tidak hanya bertahan, namun juga bertumbuh. Sebagai penerus bisnis keluarga, Jony menyadari perlunya perubahan untuk toko yang beroperasi di kota Depok, Jawa Barat.

Tidak puas hanya menunggu di toko untuk pelanggan datang, ia memutuskan untuk memperluas bisnis secara online. Mengusung nama Dapur Oke, Jony mendirikan toko online pertamanya di Lazada pada 2018, dengan harapan kelak bisa menjadikan tokonya sebagai destinasi belanja lengkap untuk perlengkapan dapur dan peralatan makan untuk masyarakat Indonesia.

Jony menganggap dapur menjadi bagian esensial dari kehidupan keluarga di rumah, karena itu penting agar dapur memiliki perlengkapan yang mumpuni dan bagus secara estetis.

“Saya percaya bahwa jantung sebuah rumah ada di dapur. Pengalaman pribadi saya, ibu memasak dengan penuh cinta di dapur. Kami anak-anaknya akan menunggu masakan ibu dengan tidak sabar di dapur. Jadi memang keluarga saya selalu berkumpul di dapur. Inilah yang mendasari saya untuk fokus menyediakan perlengkapan dapur yang bisa menunjang kegiatan keluarga di dapur, namun juga membuat dapur tetap kelihatan rapi dan estetis, seperti bagian rumah lainnya,” ujar Jony dalam keterangan media, dikutip Senin, 5 Agustus.

Jony memang ingin membuat dapur semua orang menjadi lebih Organized (teratur), Keren, dan Elegan, seperti makna dari OKE. Hingga saat ini, Dapur Oke telah melayani banyak pelanggan, dengan puluhan ribu pengikut tokonya yang siap menunggu berbagai promo yang ditawarkan Dapur Oke.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, Jony selalu mengikuti tren pasar terbaru dan secara rutin mengidentifikasi produk-produk berkualitas tinggi dan tinggi permintaan yang kemudian dijual dengan harga yang sangat kompetitif.

"Meskipun margin keuntungannya tipis, produk-produk seperti tempat air, tempat makan, piring, serta gelas yang tinggi permintaan dapat menarik orang untuk datang, dan bahkan juga berbelanja produk lainnya di toko kami," jelasnya.

Salah satu yang membantu Jony untuk bisa mengidentifikasi peluang adalah fitur Lazada Business Advisor yang ada di dasbor khusus penjual, Lazada Seller Center. Lazada Business Advisor tidak hanya memungkinkan penjual untuk mendapatkan data dan informasi terkait kinerja toko penjual, namun penjual juga bisa mendapatkan hingga informasi tren dan minat terbaru konsumen. Dengan demikian, penjual bisa memperkuat strategi penjualan agar bisa meraih keuntungan yang optimal.

“Dengan data dan wawasan yang saya dapatkan di Lazada Business Advisor di Seller Center, saya bisa mengetahui produk apa yang paling laku maupun yang kurang laku di toko saya, serta produk apa yang kini banyak dicari konsumen. Dengan demikian, saya bisa melakukan restock barang sesuai dengan kondisi toko dan prediksi ke depan sehingga operasional toko bisa menjadi lebih efektif dan efisien,” terang Jony.

Sejak berekspansi ke eCommerce, Jony terus memperluas jangkauan pelanggannya secara signifikan dan berhasil meningkatkan penjualan. Ia juga berhasil meningkatkan jumlah SKU di tokonya menjadi lebih dari 2.000 produk – sebuah prestasi yang mendekatkannya pada visinya untuk menjadikan Dapur Oke sebagai destinasi belanja lengkap untuk perlengkapan dapur dan peralatan makan.

Sadar akan pentingnya digitalisasi, Jony menginvestasikan waktu dan usahanya untuk mempelajari lebih lanjut tentang menjalankan bisnis eCommerce. Ia tidak hanya memanfaatkan sumber daya pendidikan yang tersedia melalui Lazada University, tetapi juga bergabung dengan komunitas Lazada Club, di mana ia bertemu dan bisa belajar langsung dari penjual lain yang sudah lebih dulu sukses. Ia juga aktif belajar tentang berbagai alat penjual dan solusi pemasaran Lazada serta berpartisipasi dalam berbagai kampanye untuk menemukan formula yang tepat untuk mempromosikan tokonya.

Kini, setelah tokonya sukses dan ia termasuk ke dalam jajaran penjual sukses Lazada, Jony mendedikasikan sebagian waktunya untuk membantu penjual lain mencapai kesuksesan yang kini dinikmatinya. Ia kini adalah LazStar trainer, penjual yang telah bersertifikasi untuk menjadi mentor bagi penjual lainnya di Lazada. Sebagai LazStar Trainer, ia memberikan bimbingan dan dukungan kepada mereka, terutama yang baru memulai perjalanan eCommerce mereka.

“Saya ingin hidup saya juga bisa menjadi berkat bagi orang lain. Dulu waktu saya baru masuk mendirikan toko online, banyak yang membantu dan menyemangati saya. Kini setelah saya memahami dunia eCommerce dan bisa menavigasi toko dengan baik, saya juga ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman agar lebih banyak orang bisa mengambil peluang yang ada di eCommerce seperti Lazada,” tambah Jony.

Setelah mengalami sendiri suka dan duka menjalankan bisnis online, Jony dengan yakin mengatakan bahwa kunci untuk mencapai hasil adalah kesabaran dan ketekunan. "Tidak ada kesuksesan instan, semua membutuhkan proses. Jangan mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan, karena itu bagian dari proses kehidupan," katanya.

Bagi Jony, bisa terus mengembangkan bisnis keluarganya melalui eCommerce telah menjadi pengalaman yang sangat memuaskan. Ke depannya, ia berharap dapat terus menyediakan produk-produk dapur dan makanan berkualitas tinggi namun terjangkau kepada pelanggannya. Jony bermimpi kelak suatu hari bisa meluncurkan merek peralatan dapur miliknya sendiri.

“Lazada Business Advisor dirancang untuk memperkuat strategi penjualan dengan memberikan data dan informasi berharga secara real-time. Meski demikian, tetap dibutuhkan upaya dari masing-masing penjual untuk mempelajari dan mengolah data menjadi strategi bisnis yang cerdas. Kami akan terus mendukung penjual yang serius untuk bertumbuh bersama Lazada dengan menghadirkan fitur cerdas dan inovatif, demi ekosistem ekonomi digital Indonesia yang jauh lebih kuat dan mumpuni,” ujar Chief Business Officer Lazada Indonesia, Stefan Winata.