Bagikan:

YOGYAKARYA – Infus menjadi salah satu sediaan obat yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Pemberian infus lewat jalur intavena dapat menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Dalam artikel ini akan dibahas 15 jenis cairan infus dan fungsinya.

Topic

Pengertian infus

15 jenis cairan infus dan fungsinya

-          NaCl 0.9%

-          Ringer Laktat

-          Dextrose 5%

-          Dextrose 10%

-          Dextrose 20%

-          Albumin 5%

-          HES 6%

-          Plasma Lutena

-          Fresh Frozen Plasma (FFP)

-          Packed Red Cell (PRC)

-          Platelet Concentrate

-          Colloid

-          Vasopresin

-          Furosemide

-          Antibiotik

Pengertian Infus

Apa itu Infus? infus merupakan sedian obat yang diberikan lewat pembuluh darah (intravena) untuk menggantikan cairan tau zat-zat makanan dari tubuh.

Infus termasuk sediaan steril, sehingga harus dijaga kualitasnya dari produksi hingga ke tangan konsumen. Cairan infus (intravenous fluid) akan diberikan ketika pasien menjalani perawatan di rumah sakit.

Cairan infus disimpan di dalam sebuah kantong atau botol steril yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah.

Jenis dan jumlah yang digunakan tergantung pada kondisi pasien, ketersediaan cairan, dan tujuan pemberian cairan infus.

Selain untuk memberikan cairan, pemberian infus juga dapat dilakukan sebagai metode pemberian obat secara parenteral (di luar saluran pencernaan).

15 Jenis Infus dan Fungsinya

cairan infus
Ilustrasi cairan infus (foto: Pixabay/fernandozhiminaicela)

Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada 15 jenis cairan infus yang dapat diberikan ke dalam tubuh. Cairan infus yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi medis pasien.

Berikut ini adalah 15 jenis infus dan funsginya yang perlu Anda ketahui

  1. NaCL 0.9 %

Cairan saline NaCL 0.9% merupakan infus yang mengandung natrium klorida. Fungsi infus NaCL adalah menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

  1. Ringer laktat

Ringer laktat merupakan cairan infus yang mengandung kalsium, kalium, laktat, natrium klorida, dan air.

Ringer laktat biasanya diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang ketika mengalami luka, cedera, atau menjalani operasi yang menyebabkan kehilangan banyak darah dengan cepat dalam jumlah yang banyak.

Selain itu, jenis infus ini juga kerap dijadikan sebagai cairan pemeliharaan ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

  1. Dextrose 5%

Cairan infus ini mengandung glukosa dengan kadar 5 persen. Dextrose 5% dipakai untuk memenuhu kebutuhan gula dalam darah.

  1. Dextrose 10%

Dextrose 10% adalah cairan infus yang mengandung glukosa dengan kadar 10 persen. Fungsi umum cairan infus ini adalah membantu memenuhi kebutuhan gula dalam tubuh. Obat ini diberikan ketika kadar gula darah pasien terlalu rendah atau mengalami hipoglikemia.

  1. Dextrose 20%

Sama dengan dextrose 10%, cairan infus ini juga mengandung glukosa, hanya saja kadarnya lebih tinggi, yakni sebanyak 20 persen.

Dextrose 20% biasanya dipakai dalam kondisi darurat, untuk menjaga kadar gula dalam tubuh tidak terlalu rendah. Cairan infus ini umumnya diberikan pada pasien yang memiliki gangguan fungsi organ sehingga tidak dapat mengontrol kadar gula dan karbohidrat.

  1. Albumin 5%

Infus albumin dengan konsentrasi 5% merupakan cairan infus yang digunakan untuk meningkatkan albumin dalam darah. Seorang pasien akan diberikan infus albumin jika kadar albumin dalam darah kurang dari 3,5-5g/dl.

Albumin sendiri adalah protein utama di dalam darah manusia yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar pembuluh darah.

  1. HES 6%

Cairan infus ini mengandung Hydroxyethyl starch (HES) dengan konsentrasi 6 persen. Fungsi cairan Infus HES 6%, yakni mengganti volume darah yang hilang pada pasien hipovolemia (hilangnya darah atau carian dalam jumlah besar).

  1. Plasma Lutena

Plasma lutena adalah cairan infus yang mengandung immunoglobulin (igG) dengan kadar yang tinggi. Fungsi utama dari cairan infus ini adalah memelihara sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, dan mengatasi glukoma.

  1. Fresh Frozen Plasma (FFP)

Jenis infus ini mengandung seluruh faktor pembekuan darah. Infus FFP digunakan untuk mencegah dan menghentikan perdarahan yang terjadi pada pasien.

  1. Packed Red Cell (PRC)

Packed Red Cell merupakan sediaan infus yang berfungsi mengganti atau menambah sel darah merah dalam tubuh yang hilang. Pasien yang kehilangan darah dalam jumlah besar harus segera mendapatkan infus PRC.

  1. Platelet Concentrate

Disebut juga dengan Platelet Rich Plasma (PRP), jenis infus ini mengandung plasma darah dengan trombosit tinggi, Infus PRP biasanya diberikan pada pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah, seperti penderita leukemia.

  1. koloid

Jenis infus yang satu ini mengandung molekul besar yang tidak dapat menembus dinding kapiler vaskuler. Cairan infus ini dapat diberikan pada pasien yang berada dalam kondisi kritis, pasien bedah, dan juga sebagai cairan resus.

Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan koloid yakni infus gelatin, albumin, dan dekstran.

  1. Vasopresin

Cairan vasopresin biasanya digunakan untuk mengobati pasien diabetes insipidus. Pemberian vasopresin dapat menekan frekuensi buang air kecil dan mengontrol rasa haus.

  1. Furosemide

Furosemide adalah cairan infus yang berfungsi mengatasi penumpukan cairan dalam tubuh (edema). Selain itu, cairan ini juga dapat digunakan untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi.

  1. Antibiotik

Infus antibiotik biasanya diberikan pada kasus infeksi berat. Infus ini mengacu pada pemberian antiobiotik secara intravena (IV) atau langsung ke pembuluh darah.

Demikian informasi tentang 15 jenis cairan infus dan fungsinya. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.