Infus Vitamin Langsung Masuk ke Pembuluh Darah, Dokter Estetika: Lebih Efisien Penyerapannya
Ilustrasi suntik vitamin C. (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Dokter drip dan estetika dr. Andrew Lienata mengatakan infus vitamin dapat membantu tubuh mempercepat penyerapan nutrisi karena langsung masuk ke pembuluh darah.

"Saat infus, dapat langsung masuk ke pembuluh darah, maka lebih cepat dan lebih efisien penyerapannya. Berbeda dengan yang diminum, pasti butuh waktu lebih lama," kata Andrew dalam talkshow bertajuk "Health is A Lifestyle" di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu 16 Juli.

Perawatan tersebut dikatakan Andrew dapat menyerap 99,9 persen vitamin sehingga dapat menghasilkan efek yang optimal. Sementara secara oral atau meminum tablet, penyerapannya hanya sebesar 8 persen.

Terpisah, spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp GK, mengungkapkan beragam manfaat vitamin. Salah satunya vitamin D, yang menurutnya memiliki segudang manfaat.

Utamanya pada saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, kata dia, kebutuhan akan vitamin D semakin meningkat.

“Berdasarkan jurnal penelitian yang ada, jika ingin kuat melawan COVID-19, kadar vitamin D dalam darah sebaiknya berjumlah di atas 60 nanogram/mililiter (ng/ml) atau di atas 80 ng/ml," kata wanita karib disapa dr. Cindy di Jakarta, Jumat 16 Juli.

Dr. Cindy menjelaskan bahwa vitamin D ada di bawah kulit tubuh dan sinar matahari membantu tubuh untuk mengaktifkan vitamin D. Sayangnya, tidak semua orang bisa memanfaatkan sinar matahari untuk mencukupi kebutuhan vitamin D.

“Karena adanya perubahan pada gen yang berperan menghasilkan enzim untuk mengolah vitamin D pada tubuh. Jadi meski berjemur lama di bawah sinar matahari, ada mereka yang belum bisa mencukupi kebutuhan vitamin D karena keadaan genetik yang berbeda”, ujar dr. Cindy.

Pada orang yang memiliki keadaan genetik tersebut, dibutuhkan suplemen vitamin D untuk mencukupi kebutuhan vitamin D pada tubuh.

Meski demikian, dr. Cindy menyarankan untuk mengkonsumsi vitamin D dengan pengawasan dokter karena belum ada dosis pasti yang sebaiknya dikonsumsi oleh tubuh setiap harinya.

“Enggak bisa diterawang ‘oh, dosisnya harus segini’, karena untuk tahu kita kekurangan vitamin D atau tidak itu berdasarkan hasil laboratorium”, ujar dr. Cindy.

Kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, autoimun, bahkan meningkatkan risiko depresi.