Bagikan:

JAKARTA - Air sumur atau air tanah masih menjadi salah satu sumber air bersih untuk keluarga. Kebutuhan sanitasi hingga air minum sehari-hari masih bergantung pada air tanah.

Namun, ada bahaya air tanah yang disebabkan oleh pencemaran bahan kimia tertentu yang masuk ke dalam tanah. Jika diminum atau digunakan untuk aktivitas sehari-hari, air tanah yang terkontaminasi tentunya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, air tanah sebaiknya tidak digunakan sembarangan, apalagi jika belum dipastikan kebersihannya.

Kondisi air yang buruk berpotensi menjadi sarang bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti diare. Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menuturkan bahwa isu mikroplastik merupakan isu yang sedang diamati perkembangannya.

Lembaga Internasional seperti EFSA (European Food Safety Authority), US-Environmental Protection Agency/US-EPA saat ini sedang mengembangkan pengkajian termasuk metode analisis untuk melakukan penelitian toksikologi terhadap kesehatan manusia.

Melihat hal ini, perwakilan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Dr. Ir. Muslich, M.Si, Halal Partnership dan Audit Services Director, LPPOM memberikan apresiasinya terkait proses sertifikasi yang telah dilalui produk pemurni air dan udara ruangan asal Korea Selatan, Coway dengan baik.

“Pemeriksaan dilakukan mulai dari bahan baku sampai dengan fasilitas produksi pemurni air Coway," kata Dr. Ir. Muslich, M.Si menambahkan, Dr. Ir. Muslich dikutip VOI dari siaran media, Rabu, 10 Juli.

"Selain itu, perusahaan juga diminta untuk membentuk sebuah tim manajemen halal, yang bertugas untuk mengontrol secara mandiri implementasi kriteria Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) yang menjadi prasyarat sertifikasi halal," tambahnya.

Jane Oibanitehenia Gulo, Coway Water Quality Laboratory Manager memaparkan tantangan yang dihadapi Coway dalam memastikan keamanan air minum yang bersumber dari air tanah maupun air perpipaan. Pembicaraan ini pun menyorot isu mikroplastik pada air minum.

Terkait mikroplastik, protokol pengujian yang dilalui harus mampu mengurangi partikel berukuran hingga 30 nanometer, sekitar 1000 kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia. Filter Reverse Osmosis (RO) pada water purifier Coway telah terverifikasi oleh Intertek dengan efisiensi lebih dari 99% dalam menghilangkan nanopartikel.

Hingga saat ini, laporan pengujian kinerja memastikan bahwa 40 model water purifier Coway, termasuk yang dipasarkan di Indonesia, efektif menghilangkan partikel berukuran 30 nanometer. Kemampuan ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang menargetkan 100% akses air minum layak dan 15% akses air minum aman.

“Sebagai pelaku usaha di bidang pemurnian air selama lebih dari 30 tahun, kami membuka lebar kesempatan kolaborasi dengan pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara untuk berkontribusi mewujudkan akses air minum aman yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2023," tegas Tony Cho, President Director Coway Indonesia.