Bagikan:

YOGYAKARTA – Bacaan doa selesai berihram perlu disimak oleh jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5.

Sebagaimana diketahui, ihram merupakan rukun haji yang pertama. Bila tidak dilaksanakan, ibadah haji yang dilakukan oleh seorang Muslim atau Muslimah dianggap tidak sah.

Lantas, apa yang dimaksud dengan ihram? Bagaimana doa setelah berihram? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.

Ihram Adalah

Menyadur NU Online, ihram adalah keadaan seseorang yang sudah berniat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Dalam kitab Taqrib disebutkan ada enam amalan wajib haji, salah satunya adalah berihram:

قوله (وواجبات الحج) التي لا بد من فعلها (غير الأركان ثلاثة أشياء) الأول (الإحرام من الميقات) أي في الزمان والمكان المحددين (و) الواجب الثاني (رمي) جمرة العقبة يوم النحر بسبع حصيات ورمي (الجمار الثلاث) في أيام التشريق الثلاثة بسبع حصيات (و) الواجب الثالث (الحلق) أو التقصير

Artinya, “(Wajib haji) yang tidak boleh tidak harus dilakukan (selain rukun haji berjumlah tiga hal), pertama (ihram dari miqat) pada waktu dan tempat yang telah ditentukan… Kedua (melontar) jumrah aqabah pada hari nahar (10 Dzulhijjah) dengan 7 batu dan melontar tiga jumrah pada hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) dengan 7 batu… Ketiga, (cukur) atau potong rambut…,” (Lihat KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-Asadiyyah: 2014 M/1434 H] halaman 90).

Ihram ditandai dengan mengambil miqat di tempat-tempat yang sudah di tentukan, kemudian diikuti dengan pelaksanaan salat sunnah dua rakaat.

Setelah berihram, jemaah haji tidak diperkenankan menggunakan wewangian, memotong kuku dan rambut, mengadakan akad nikah, serta berhubungan suami-istri.

Selain itu, jemaah haji juga tidak boleh sembarangan dalam melafalkan miqat. Jemaah perlu memerhatikan waktu (miqat zamani) dan tempat pelafalannnya (miqat makani). Waktu pelafalan niat dilaksanakan di bulan Syawal, Dzulq’dah dan di awal Dzulhijjah.

Berikut bunyi niat ihram haji yang dapat dilafalkan:

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi taala.”

Artinya: “Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Taala.”

Dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, miqat makani dilakukan sesuai gelombang pemberangkatan. Berikut tempat-tempatnya:

  • Gelombang pertama melakukan miqat dari Dzulhulaifah atau Bir Ali
  • Gelombang kedua melakukan miqat ketika berada di pesawat yang sedang terbang di sepanjang garis sejajar Qarnul Manazil atau yang dikenal dengan Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Usai melafalkan niat ihram, jemaah dianjurkan segera mandi, memakai wewangian,  salat sunnah dua rakaat, dan mengenakan pakaian ihram.

Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua lembar kain. Satu untuk dipakai menutupi bagian pinggang hingga ketiak. Satu lagi diselempangkan dari bahu ke bagian bawah ketiak.

Sementara pakaian ihram untuk wanita adalah pakaian biasa yang menutup aurat berwarna putih.

Bacaan Doa Selesai Berihram

Setelah selesai menjalankan rukun haji yang pertama, berikut bacaan doa setelah berihram yang wajib dilafalkan oleh jamaah haji:

اللَّهُمَّ أُحَرِّمُ شَعْرِي وَبَشَرِيْ وَجَسَدِيْ وَجَمِيْعَ جَوَارِحِيْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ حَرَّمْتَهُ عَلَى الْمُحْرِمِ أَبْتَغِي بِذلِكَ وَجْهَكَ الْكَرِيْمَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Latin: Allahumma uharrimu sya'ri wa basyari wa jasadi wa jami'a jawarihi min kulli syai-in harramtahu 'alal muhrimi abtaghi bidzalika wajhakal karim ya rabbal 'alamin.

Artinya: “Ya Allah, aku haramkan rambut, kulit, tubuh, dan seluruh anggota tubuhku dari semua yang Engkau haramkan bagi seorang yang sedang berihram, demi mengharapkan diri-Mu semata, wahai Tuhan pemelihara alam semesta.”

Demikian informasi tentang doa selesai berihram. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.