YOGYAKARTA – Sebagian di antara kita mungkin pernah menggunakan kuku palsu atau kuku artifisial untuk mempercantik tampilan jari. Kuku palsu memiliki warna dan motif yang beraneka ragam sehingga bisa membuat kuku tampak lebih menarik. Aka tetapi, tahukah Anda bahwa penggunaan kuku palsu bisa memunculkan risiko kesehatan? Artikel berikut ini akan membahas efek terlalu sering menggunakan kuku palsu. Mari simak penjelasannya!
Jenis Kuku Palsu
Sebelum mengetahui efek terlalu sering menggunakan kuku palsu, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui jenis kuku artifisial yang sering digunakan.
Berdasarkan bahannya, kuku palsu dibagi menjadi tiga jenis, yakni:
1. Kuku palsu akrilik
Kuku palsu akrilik merupakan jenis kuku palsu yang paling populer. Dalam penggunaannya, akrilik cair dan bubuk akan dicampurkan. Setelah itu, baru ditempelkan di ujung kuku atau di seluruh permukaan kuku.
2. Kuku palsu gel
Jenis kuku palsu yang kedua terbuat dari gel. Tekstur kuku artifisial berbahan gel hamper serupa dengan kutek atau cat kuku.
Jenis kuku palsu ini digunakan denga cara dioleskan ke permukaan kuku. Setelah itu, kuku akan dikeraskan dengan cara dipanaskan di bawah lampu ultraviolet.
3. Kuku palsu silk
Kuku artifisial yang terbuaat dari bahan silk kerap digunakan untuk mempercantik tampilan kuku yang rusak atau membuat ujung kuku menjadi lebih kuat. Bahan silk memang terkenal kuat dan lebih tahan lama.
BACA JUGA:
Efek Sering Menggunakan Kuku Palsu
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat terlalu sering menggunakan kuku palsu:
1. Infeksi pada kuku
Menurut American Academy of Dermatology Association, kandungan bahan kimia pada kuku palsu bisa meningkatkan risiko infeksi atau penyakit pada kuku.
Penggunaan kuku artificial yang terbuat dari akrilik bisa menyebabkan adanya celah di kuku. Area tersebut sangat mudah lembab sehingga memungkinkan bakteri dan jamur berkembang.
Bila kondisi ini dibiarkan, infeksi bakteri dan jamur bisa terjadi. Infeksi bakteri pada kuku bisa menyebabkan kuku merah, bengkak, dan bernanah.
Sedangkan infeksi jamur kuku akan membuat kulit di sekitar kuku jadi gatal, kuku berubah menjadi kekuningan, dan mudah rapuh.
2. Merusak kuku
Kuku palsu yang terbuat dari akrilik dipasang dengan cara mengikir kuku asli, tidak seperti kuku artifisial yang berbahan gel.
Kendati demikian, bila Anda ingin melepasnya, proses melepaskan kuku artificial berbahan akrilik ataupun gel bisa membuat kuku semakin tipis.
Umumnya, kuku akan direndam dalam cairan aseton selama 10 menit atau lebih. Nah, penggunaan aseton bisa membuaat lapisan kuku semakin kering.
Bila hal ini dilakukan secara terus menerus tanpa perawatan yang tepat, kuku bisa menjadi rapuh dan mudah patah.
3. Alergi
Sebagian orang mungkin alergi terhadap bahan kimia tertentu dari kuku palsu. Bila Anda termasuk orang dengan kulit sensitif, salah satu risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat penggunaan kuku palsu adalah munculnya reaksi alergi.
Gejala alergi kuku palsu yang dapat dikenali, yakni kuku memerah, gatal, dan bengkak. Jika Anda mengalami alergi, Anda membutuhkan perawatan kuku secara medis maupun perawatan kuku di rumah dan tak bisa menggunakan kuku palsu untuk sementara waktu.
Demikian informasi tentang efek sering menggunakan kuku palsu. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.