YOGYAKARTA – Setiap hari meski tanpa aktivitas, metabolisme tubuh membakar kalori antara 1.300 sampai 2.000 kalori. Jika Anda menambahkan dengan olahraga atau aktivitas sehari-hari lainnya, kalori yang terbakar tentu akan bertambah. Ini penting diketahui terutama ketika Anda merencanakan program penurunan berat badan.
Adalah fakta bahwa tubuh tidak pernah berhenti membakar kalori. Tergantung berapa usia dan jenis kelamin, menurut ahli endokrinologi dan spesialis manajemen berat badan Marcio Griebeler, MD. Kalori yang terbakar untuk memompa jantung, bernapas, berpikir, dan lainnya. Pembakaran terus-menerus untuk menjaga tubuh Anda tetap berjalan dikenal sebagai metabolisme. Lebih spesifik lagi, laju metabolisme basal (BMR) Anda mengacu pada jumlah minimum kalori yang dibutuhkan tubuh Anda untuk berfungsi. Artinya, saat tidak melakukan apapun, tubuh tetap sibuk membakar kalori supaya sistem tetap beroperasi.
BMR juga dikenal sebagai metabolisme istirahat. Setiap orang bervariasi, tergantung usia, tinggi, berat badan, jenis kelamin, rasio otot terhadap lemak, dan genetika. Untuk menghitungnya, banyak kalkulator BMR online yang bisa diakses. Bahkan jam tangan pintar atau smartwatch bisa melacak seberapa banyak kalori yang terbakar guna mengelola asupan kalori yang dimakan.
Kalau perhitungan kasarnya, rata-rata pria dan wanita dewasa di Amerika Serikat pada usia berbeda tubuhnya membakar kalori dalam rentang angka yang berbeda. Rata-rata pria dengan tinggi 175 sentimeter dan berat 90,5 kilogram, tubuhnya membakar kalori 2.020 sampai 1.680 kalori. Sedangkan wanita dengan rata-rata tinggi 157 cm dan berat 77,4 kg, membakar kalori antara 1.559 sampai 1.300 kalori tergantung berapa usianya.
Pada dasarnya, tanpa beraktivitas tubuh membakar satu kalori dalam satu menit. Pada kebanyakan orang, BMR menyumbang sekitar 60% hingga 70% dari pembakaran kalori harian Anda. Sisa kalori akan digunakan saat Anda benar-benar mulai bergerak dan melakukan apa yang dilakukan orang setiap hari.
BACA JUGA:
Jika Anda berolahraga, total kalori yang terbakar harian akan meningkat, kata dokter Griebeler. Tapi itu tidak akan terlalu mempengaruhi tingkat metabolisme dasar Anda. Kalau ingin mengubah tingkat metabolisme, tambahkan masa otot sehingga kalori yang terbakar bertambah.
Massa otot mengharuskan tubuh Anda menggunakan lebih banyak energi bahkan saat sedang istirahat. Anggap saja seperti menaikkan suhu pembakaran kalori. Jadi, jika Anda mencoba menurunkan berat badan, penting untuk menjaga otot sambil menurunkan berat badan.
Kehilangan otot selama proses penurunan berat badan sebenarnya dapat memperlambat laju metabolisme dan pembakaran kalori dasar. Namun, pembakaran kalori lewat metabolisme, bukan sesuatu yang harus Anda pikirkan setiap hari. Saran Griebeler, membangun gaya hidup sehat lebih penting. Misalnya dengan rutin olahraga agar tetap bugar dan aktif, mendapatkan cukup asupan protein, manajemen stres, mendapatkan tidur nyenyak, dan makan secara benar.