Bagikan:

YOGYAKARTA - Setiap ibadah dalam agama Islam wajib diawali dengan membaca niat. Begitu pula ketika melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Banyak yang bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadan?

Tidak sedikit umat Muslim yang masih bingung mengenai waktu yang dipilih untuk mengucapkan niat puasa. Ada yang membacakan niat sebelum adzan Subuh berkumandang. Ada pula yang membaca niat puasa di malam harinya setelah sala tarawih. 

Sebagai wawasan dalam pelaksanaan ibadah, mari simak ketentuan waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadan dan doa atau bacaannya.

Bacaan Niat Ramadan

Doa niat puasa Ramadan wajib dipahami oleh umat Muslim, mulai dari orang dewasa maupun anak-anak. Bacaan niat puasa ini juga dapat diajarkan kepada anak-anak yang masih kecil, meski belum wajib berpuasa. 

Ada berbagai versi bacaan niat Ramadan yang bisa dipilih untuk dilafalkan. Berikut ini doa niat puasa Ramadan yang sering digunakan:

“Nawaitu shouma ghodin an adaai fardhi syahri Romadhoona hadzihis-sanati lillahi ta aala."

Arti: Saya berniat berpuasa pada hari esok untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta ala.

Selain itu, umat Muslim juga perlu mengingat untuk memastikan selesai makan pada 10 menit sebelum azan Subuh. Setelah itu, membaca doa niat puasa Ramadan pendek sebagai berikut:

"Wa bisawmi ghadinn nawaitu min shahri ramadan" 

Arti: Saya berniat untuk berpuasa esok hari di bulan Ramadan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Baca Niat Puasa

Para ulama mengatakan bahwa waktu yang tepat untuk melafalkan niat puasa Ramadan adalah di malam harinya. Doa niat puasa harus dibacakan sebelum fajar (subuh) tiba. Dalam konteks ini, maksud waktu ‘malam’ diartikan sebagai waktu antara Maghrib hingga sebelum terbit fajar. 

Penjelasan waktu untuk membaca niat puasa juga termuat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah dari Hafsah. Di hadis ini disampaikan bahwa membaca niat puasa Ramadan ketika fajar sudah terbit maka hukumnya tidak sah. 

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَحْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Arti: Siapa saja yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.

Jika mengacu dari hadis di atas, maka niat puasa Ramadan bisa dibacakan kapan saja selama masih waktu malam hari. Jadi jangan membaca niat puasa ketika fajar sudah terbit karena hukumnya tidak sah. 

Ketentuan waktu membaca niat puasa Ramadan juga dijelaskan dalam Mazhab Imam Syafi’i. Berdasarkan Mazhab ini, mengucapkan niat puasa Ramadan dilakukan waktu malam hari. Waktu malam yang dimaksud adalah setelah terbenamnya matahari hingga sebelum fajar terbit. 

Hal tersebut disampaikan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Kita Hasyiyatul Iqna’-nya, sebagai berikut:

‎‎ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.

Arti: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qada, atau puasa nazar. Syarat ini berdasar pada hadis Rasulullah Saw, 'Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.' Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadis.

Demikianlah penjelasan waktu yang tepat untuk membaca niat puasa berdasarkan hadis dan Mazhab Imam Syafi’i.  Umat muslim bisa membaca doa niat puasa pada malam hari, setelah waktu Maghrib sampai sebelum fajar terbit untuk disebut sah. Baca juga cara menentukan Ramadan versi NU, Muhammadiyah, dan pemerintah

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.