JAKARTA - Rumah produksi Aenigma Pictures baru saja merilis film horor terbaru mereka yang berjudul Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai. Film yang dibintangi oleh Putri Ayudya hingga Dimas Aditya ini sudah bisa dinikmati di bioskop Indonesia sejak 7 Maret.
Secara garis besar, film yang diangkat dari buku novel dengan judul yang sama ini menceritakan mengenai perjalanan pasangan muda Bimo (Dimas Aditya) dan Sriatun (Alyssa Abidin) yang harus jauh-jauh dari kota asli mereka ke sebuah desa bernama Muara Tapah.
Namun, sejak awal kedatangan mereka, Sri mulai merasakan teror-teror yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Ketakutan semakin terasa karena ia sebagai seorang pendatang tidak memahami mitos menyeramkan yang ada di desa tersebut.
Lama kelamaan teror tersebut semakin memuncak setelah Sri diperiksa oleh Mina Uwe (Putri Ayudya) kalau di tengah mengandung. Sejak saat itu, mulai lah teror sosok Kuyang yang merupakan makhluk asli daerah situ meneror desa Muara Tapah.
Alur cerita yang dibangun dari awal film ini dimulai hingga akhir diceritakan dengan pelan-pelan, detail, dan sederhana alias mudah dipahami. Penonton dibuat 'santai' ketika menonton film ini tanpa harus berpikir konflik apa yang akan dibangun. Alhasil, penonton seakan tidak merasa sudah menonton film ini selama satu jam lebih lamanya.
Selain itu, sejak awal sudah dimulai suasana mencekam dan menakutkan yang konsisten dilakukan hingga akhir film. Hal ini yang akhirnya membuat penonton seakan tidak diberikan waktu untuk mengambil nafas ketika menonton.
Yang menjadi nilai tambah dari film Kuyang ini ialah latar budaya yang diambil berbeda dengan film horor pada umumnya. Di mana biasanya film horor Indonesia mengambil latar tempat di salah satu wilayah pada Pulau Jawa, sedangkan film ini berlatar di Kalimantan.
Oleh karena itu, menjadi sebuah nuansa dan pengetahuan baru bagi penonton terkait budaya atau mitologi Kalimantan yang disuguhkan dengan detail-detail unik seperti peti mati yang bergerak sendiri, asal usul Kuyang dari wujud manusia yang menggunakan ilmu hitam hingga penggunaan bahasa daerah yang tetap bisa dipahami oleh penonton.
Pada aspek pemain sudah tidak diragukan lagi, Dimas Aditya dan Alyssa Abidin sebagai tokoh utama yang berkarakter sebagai seorang pendatang menunjukkan chemistry yang baik. Karakter sebagai pasangan yang tidak memahami budaya baru di desa tersebut sangat terlihat jelas sehingga meyakinkan penonton kalau mereka memang sedang beradaptasi.
BACA JUGA:
Meski begitu, sosok Putri Ayudya yang meskipun bukan pemain utama namun kemampuan aktingnya di film ini sebagai seorang dukun sangat berbeda dari film-film horor yang sebelumnya. Karakter yang memiliki pembawaan santai, dapat mengambil hati karakter lain, dan meyakinkan membuat penonton mudah tertipu dengan rencana jahat yang direncanakannya.
Terakhir, visual efek dengan CGI dalam film ini juga terlihat mulus dan tidak memaksakan sehingga dapat meyakinkan penonton mengenai sosok Kuyang yang biasa dibicarakan itu seperti apa bentuknya. Hal ini bisa menjadi sebuah pengetahuan baru lagi bagi penontonnya.