JAKARTA - Film The Zone of Interest akhirnya tayang secara teatrikal di Indonesia. Setelah melalang buana di berbagai festival film, kali ini penggemar film bisa menyaksikan film produksi A24 ini di bioskop Indonesia.
Disutradarai Jonathan Glazer, film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Martin Amis yang dirilis pada tahun 2014. Klikfilm sebagai distributor mengungkap bahwa film ini juga mendapat respons positif selama penayangan internasional.
The Zone of Interest bahkan masuk ke dalam daftar film teratas oleh National Board of Review 2023. Film ini juga memperoleh tiga kemenangan di BAFTA serta dinominasikan di Academy Awards 2024.
The Zone of Interest yang berlatar tahun 1943 menceritakan Rudolf Höss (Christian Friedel), seorang komandan di kamp Auschwitz tinggal bersama keluarganya. Istrinya, Hedwig (Sandra Hüller) serta kelima anak mereka dalam sebuah rumah yang bertempat di sebelah kamp.
Dalam kesehariannya, istri Höss dan anak-anaknya menghabiskan waktu di dalam rumah mereka. Rumah itu memiliki banyak fasilitas mulai dari berenang, bercocok tanam, hingga memancing. Sementara di luar rumah, peperangan selalu terjadi di mana tembakan terus terdengar.
Suatu hari, Höss melihat abu sisa pembakaran manusia di dekat sungai tempat ia dan anak-anaknya berenang. Kemudian, ia mengeluarkan anak-anaknya dari sungai dan menegur mereka atas kecerobohan mereka.
Kehidupan Höss dalam pekerjaan semakin lancar ketika ia dipromosikan menjadi inspektor deputi di kamp dan ditugaskan untuk pindah ke Oranienburg, Berlin. Ia menahan kabar itu dari Hedwig selama beberapa hari hingga ketika ia memberitahunya, Hedwig memohon agar Höss mengajukan agar istri dan anak-anaknya tetap di rumah tersebut.
BACA JUGA:
The Zone of Interest menampilkan kehidupan di tengah perang dunia dalam berbagai sudut pandang. Sejak awal film bergulir, suara dan visualnya yang presisi dihadirkan secara luar biasa. Dengan suaranya saja membuat penonton ikut membayangkan situasi perang di era tersebut.
Di sisi lain, film ini juga menunjukkan realitas dalam kehidupan Höss. Jika di rumahnya, aktivitas keseharian berjalan normal, berbeda dengan di balik tembok di mana pada saat bersamaan, ribuan orang Yahudi mengakhiri hidup mereka secara drastis.
The Zone of Interest menyuguhkan cerita tentang Nazi yang berbeda dari film-film sebelumnya. Film ini memang tidak secara gamblang menunjukkan kengerian tersebut namun visual yang ditunjukkan mulai dari kepulan asap yang menandakan pembakaran orang sedang dilakukan.
Ironi yang menyedihkan ini disuguhkan lewat film yang berjalan hampir dua jam ini. Hasilnya, momen campur aduk terus terjalin hingga kredit bergulir.
Akhir film ini mungkin mengandung banyak arti, akan tetapi film ini membuktikan Glazer berhasil mengeksekusi The Zone of Interest sebagai sajian yang one of a kind.
Film The Zone of Interest tayang mulai hari ini, Rabu, 6 Maret di bioskop Indonesia.