Bagikan:

YOGYAKARTA – Setiap orang tua yang baru saja memiliki bayi disarankan untuk menjemur buah hatinya secara rutin di bawah sinar matahari pagi. Aktivitas ini memberikan banyak manfaat untuk si kecil, salah satunya adalah mencegah penyakit kuning yang disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin. Lantas, bagaimana cara menjemur bayi yang benar? Mari simak penjelasannya berikut ini.

Cara Menjemur Bayi yang Benar

Telah disinggung di atas bahwa aktivitas menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi bisa memberikan banyak manfaat. Akan tetapi, menjemur bayi perlu dilakukan secara hati-hari. Pasalnya, paparan sinar matahari yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kanker kulit di masa yang akan datang.

Menurut American Academy of Pediatric, bayi berusia 0-6 bulan tidak diperbolehkan untuk terkena matahari secara langsung. Pada usia ini, kulit bayi belum memiliki kandungan melanin yang cukup untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari.

Oleh sebab itu, setiap orang tua perlu memperhatikan bagaimana cara menjemur bayi yang benar dan aman. Adapun tips-tipsnya sebagai berikut:

1. Menjemur bayi di dalam ruangan

Menjemur bayi tidak perlu dilakukan di ruang terbuka, seperti di taman atau jalanan depan rumah.

Anda dapat menjemur bayi di tempat yang agak terlindungi, namun tetap mendapatkan sinar matahari. Misalnya, di dalam ruangan dengan kaca bening.

2. Jangan terlalu lama menjemur bayi

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) waktu terbaik untuk menjemur bayi adalah sebelum jam 10 pagi dan setelah jam 4 sore. Lakukan aktivitas ini selama 15-20 menit.

Jangan menjemur bayi terlalu lama. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020, paparan sinar matahari langsung di usia dini dapat meningkatkan potensi kerusakan kulit yang lebih parah hingga kanker kulit di kemudian hari.

3. Tidak perlu menjemur seluruh tubuh bayi

Tak sedikit orang tua yang melepas seluruh pakaian bayi saat akan menjemur. Padahal hal tersebut tidak perlu dilakukan.

IDAI menyarankan agar orang tua tetap memakaikan baju ataupun topi ketika menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung.

Meski si kecil mengenakan pakaian, sinar matahari tetap bisa menembus masuk dan memberikan tambahan vitamin D pada tubuh.

Melepaskan pakaian si buah hati justru bisa meningkatkan risiko penyakit lain, seperti pilek hingga kanker kulit.

4. Oleskan tabir surya

Tabir surya boleh digunakan pada bayi asalkan usianya sudah di atas 6 bulan. Pilih tabir surya yang memiliki SPF 15 atau sesuai dengan anjuran dari dokter. Hindari penggunaan tabir surya pada bayi yang usianya belum genap 6 bulan.

Menurut American Academy of Pediatrics, bayi yang berusia di bawah 6 bulan memiliki kulit yang sensitif dan mudah iritasi bila dioleskan tabir surya.

5. Gunakan kacamata

Paparan sinar matahari dapat memengaruhi retina mata bayi. Oleh sebab itu, pakaikan si kecil kacamata atau pelindung mata supaya ia tetap nyaman.

Demikian informasi tentang cara menjemur bayi yang benar dan aman. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.