Apa itu Antiperspirant? Ketahui Pengertian Beserta Perbedaannya dengan Deodoran
Apa itu Antiperspirant? Ketahui Pengertian Beserta Perbedaannya dengan Deodoran Ilustrasi antiperspirant (Foto: Pixabay/Curious_Collectibles)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Apa itu antiperspirant? Antiperspiran merupakan produk yang digunakan untuk mengatasi keringat berlebih. Karena fungsinya ini, antiperspirant kerap disamakan dengan deodoran. Padahal, keduanya merupakan produk yang berbeda.

Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu antiperspirant, mari simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Antiperspirant?

Dikutip dari AI-Care, Sabtu, 20 Januari 2024, antiperspirant adalah sediaan farmasi yang dirancang untuk menekan produksi keringat berlebih, terutama pada penderita hiperhidrosis.

Produk antiperspirant yang dijual bebas di pasaran umumnya mengandung garam alumunium berkonsentrasi rendah, seperti aluminium klorida, aluminium klodohidrat, dan aluminium zirconium.

Sedangkan antiperspirant yang diresepkan oleh dokter mengandung lebih banyak garam logam. Antiperspirant jenis ini mengandung alumunium klorida dengan konsentrasi yang tinggi, atau aluminium heksahidrat yang notabene adalah garam aluminium yang lebih kuat.

Aluminium klorida heksahidrat dengan konsentrasi 10-15 persen dapat mengatasi masalah keringat berlebih di ketika. Sedangkan untuk mengatasi produksi keringat berlebih pada tangan atau kaki, biasanya dibutuhkan antiperspirant dengan konsentrasi aluminium yang lebih tinggi, sekitar 30 persen.

Produk antiperspirant tersedia dalam berbagai macam bentuk, seperti krim, bedak, semprotan, dan roll-on.

Apa Beda Antiperspirant dan Deodoran?

Telah disinggung di atas bahwa antiperspirant kerap disamakan dengan deodoran. Hal ini karena fungsinya yang dapat menekan bau badan.

Berikut perbedaan antiperspirant dan deodorant yang perlu Anda ketahui:

1. Klasifikasi produk

Perbedaan antiperspirant dan deodoran yang pertama dapat dlihat dari klasifikasi produknya.

Antiperspirant diklasifikasikan sebagai obat. Sedangkan deodoran tidak bisa disebut obat, melainkan kosmetik.

Karena diklasifikasikan sebagai obat, penggunaan antiperspirant harus mematuhi kebijakan dan prosedur lembaga pengawasan obat suatu negara. Salah satu contohnya adalah kewajiban untuk mencantumkan tanggal kadaluarsa pada label kemasan.

2. Cara kerja

Cara kerja antiperspirant yakni menghambat kelenjar ekrin yang bertanggung jawab untuk menghasilkan keringat.

Pada deodoran yang memiliki dua jenis perlindungan bau badan, mekanisme kerjanya dibagi menjadi dua. Pertama, deodoran bekerja dengan mengurangi jumlah bakteri yang dapat menyebabkan bau badan tidak sedap. Kedua, deodoran mengandung wewangian yang dapat digunakan untuk menyamarkan bau tubuh.

3. Bahan aktif untuk mengontrol keringat

Antiperspirant mengandung bahan aktif yang dapat menekan produksi keringat berlebih. Salah satu bahan aktif yang terdapat pada antiperspirant adalah aluminium.

Sebalinya, deodoran tidak mempunyai bahan aktif yang dapat mencegah produksi keringat. Dalam deodoran terdapat zat antimikroba dan pewangi yang berfungsi untuk menetralisir bau badan tidak sedap. 

4. Menutup pori-pori

Antiperspirant bekerja dengan menutup pori-pori sehingga dapat menekan produksi keringat berlebih.

Pada deodoran, produk ini tidak dapat digunakan untuk mencegah produksi keringat berlebih. Sebab, tidak dapat menyumbat pori-pori. Karena alasan inilah, sebagian orang tetap merasakan ketiaknya basah meskipu sudah menggunakan deodoran.

5. Fungsi

Fungsi antiperspirant lebih kepada mengontrol keringat. Oleh sebab itu, produk ini cocok digunakan oleh orang yang cenderung cepat berkeringat.

Sementara deodoran berfungsi melindungi diri dari bau dan membantu Anda tetap segar sepanjang hari.

Demikian informasi tentang apa itu antiperspirant beserta perbedaannya dengan deodoran. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.