Bagikan:

YOGYAKARTA – Aktivitas menghisap dot atau empeng memang dapat merangsang pertumbuhan gigi pada bayi. Akan tetapi, penggunaat dot bayi ternyata tidak disarankan, terlebih dalam waktu yang lama. Hal ini karena dot bayi bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut pada si buah hati. Lantas, apa saja masalah gigi yang disebabkan karena dot bayi? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Masalah Gigi yang Disebabkan karena Dot Bayi

Dikutip dari AI-Care, berikut beberapa masalah gigi yang mungkin timbul akibat penggunaan dot bayi yang terlalu lama:

1. Maloklusi gigi

Maloklusi gigi merupakan istilah medis yang menggambarkan posisi atau susunan gigi yang tidak sejajar.

Gigi yang tidak sejajar dapat membuat gigi menjadi berjejal dan saling bertumpuk, rahang bawah lebih maju, gigi atas dan bawah tidak bersentuhan ketika rahang ditutup, atau adanya celah di antara gigi.

Selain itu, maloklusi gigi juga bisa menganggu fungsi vital dalam aktivitas mengunyah kesulitan berbicara, sakit kepala, dan menimbulkan ketidaknyamanan pada rahang dan otot wajah.

Nah, salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko maloklusi gigi pada anak adalah penggunaan dot bayi yang terlalu lama hingga lebih dari 3 tahun.

2. Resesi gusi

Masalah gigi yang disebabkan karena dot bayi yang berikutnya adalah resesi gusi. Ini merupakan sebuah kondisi di mana jaringan gusi perlahan menarik diri dari gigi dan menyebabkan terbentuknya celah atau kanting di antara gigi dan baris gusi.

Kondisi ini bisa membuat agar gigi menjadi terlihat dan gigi menjadi lebih sensitif terhadap suhu atau sentuhan.

Selain itu, resesi gusi juga mengakibatkan penumpukan bakteri di bagian gingiva. Bila tidak ditangani, maka bisa menyebabkan kerusakan serius pada jaringan pendukung gigi termasuk tulang dan ligamen. Pada akhirnya, si kecil mungkin bakal kehilangan gigi secara permanen.

Dalam beberapa kasus yang lebih ekstrem, penggunaan empeng atau dot bayi yang berlebihan bisa membuat gusi menjadi turun.

3. Gigi berlubang

Masalah gigi lain yang disebabkan oleh penggunaan dot bayi adalah gigi berlubang. Gangguan kesehatan dan mulut pada bayi yang satu ini dapat terjadi bila dot bayi dicelupkan atau dilumuri zat pemanis seperti gula.

Gula yang menempel pada dot bayi dapat menjadi makanan untuk bakteri di mulut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang kemudian merusak lapisan keras gigi dan menyebabkan lubang pada gigi.

Dot bayi yang tidak dibersihkan secara teratur juga bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Sisa makanan atau cairan yang menempel pada empeng bila dibiarkan berlama-lama bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri di mulut.

Cara Mencegah Masalah Gigi Akibat Penggunaan Dot Bayi

Guna mencegah masalah gigi yang disebabkan karena dot bayi, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Membersihkan dot bayi secara teratur

Dot bayi perlu dibersihkan secara teratur dengan air bersih dan sabun. Bila dot bayi jatuh ke tanah, maka juga perlu dibersihkan kembali dengan cara yang benar, dan disterilkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada bayi.

2. Hindari melumuri dot bayi dengan gula

Melumuri dot bayi dengan larutan gula, madu, atau sirop dapat meningkatkan risiko gigi berlubang pada bayi.

Sebagaimana yang telah disinggung di atas, gula yang menempel pada dot bayi dapat menjadi makanan untuk bakteri di mulut sehingga meningatkan risiko gigi berlubang.

3. Membatasi penggunaan dot bayi

American Academy of Pediatrics meminta orang tua untuk menghentikan penggunaan dot bayi ketika si kecil berusia 12-18 bulan. Pada periode ini, anak telah mengembangkan keterampilan dalam mengatasi kecemasan meski sudah berhenti pakai dot.

Demikian informasi tentang masalah gigi yang disebabkan karena dot bayi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.