5 Alasan Perlunya Mengorganisir Barang dan Menjaga Kebersihan
Ilustrasi bersih-bersih rumah (Pexels/Gustavo Fring)

Bagikan:

JAKARTA – Sebuah tradisi di Swedia menyebutkan perihal konsep Swedish death cleaning yang mengutamakan kebersihan seakan tidak ada hari esok. Konsep ini mirip seperti metode ala Marie Kondo, segala cara mengorganisir barang berorientasi untuk mendapatkan kegembiraan.

Pada dasarnya, menjaga kebersihan, mengorganisir, dan mengatur barang di rumah itu sangat membahagiakan. Mengapa? 5 alasan di bawah ini dan meyakinkan langkah Anda selanjutnya untuk memegang teguh kebersihan dan ruangan yang terorganisir.

Tempat tertata membuat Anda lebih bahagia

Melansir NBC News, gerakan minimalis ala Swedia dengan prinsip Swedish death cleaning adalah cara mengorganisir barang dan menjaga kebersihan seakan esok telah tiada.

Rosellina Ferraro, Ph.D., Profesor Pemasaran di Sekolah Bisnis Robert H. Smith Universitas Maryland mengatakan bahwa orang mungkin tertarik melakukan prinsip tersebut untuk tinggal di rumah mungil. Jika Anda mengurangi barang-barang di rumah, mungkin akan lebih fokus pada hal-hal yang penting dalam hidup.

Mengurangi kecemasan

Minimalis dalam sudut pandang psikologis didasarkan pada gagasan bahwa kebahagiaan tidak datang dari barang melainkan hubungan dan pengalaman. Berdasarkan penelitian, orang-orang yang fokus mengejar hal-hal material cenderung tidak bahagia, cemas, dan memiliki harga diri yang rendah.

Mudahnya, menumpuk barang dan mengejar barang terbaru dapat berpengaruh pada masalah keintiman. Baik keintiman fungsional pada barang maupun relasi dengan orang terdekat. Menurut Ferraro, mengorganisir kebutuhan dan mengurangi kekacauan atas pengejaran barang dapat mengurangi beban hidup.

Menurunkan risiko stres

JIka Anda pernah seharian menggeser layar gawai karena terobsesi dengan suatu barang baru, saatnya Anda pertimbangkan lebih mendalam. Faktanya, memiliki lebih sedikit hal yang perlu dikhawatirkan benar-benar dapat membuat hidup tampak lebih mudah.

Amy Morin, seorang psikoterapis sekaligus dosen di Universitas Northeastern mengungkapkan pernyataan berikut.

“Saat kekacauan di luar berkurang, kami cenderung merasakan lebih sedikit kekacauan di dalam.”

Artinya, kekacauan kondisi ruangan berhubungan dengan stres dan penurunan produktivitas. Dari 60 wanita yang terlibat dalam penelitian Morin menyatakan semakin berantakan ruangan yang mereka tempati akan semakin tinggi tingkat hormon stres atau kortisol.

Jadi tunggu apa lagi, jika ruangan di rumah Anda terasa penuh dan banyak barang menumpuk tanpa fungsi sudah saatnya membersihkan dan mengorganisir agar lebih rapi.

Lebih hemat

Perihal mengorganisir barang dan menjaga kebersihan berkaitan dengan perilaku hemat. Ilustrasi sederhananya, jika Anda memiliki lemari pendingin satu pintu yang masih bekerja efektif karena selalu terjaga kebersihannya maka Anda tak perlu menggunakan kartu kredit untuk membeli yang dua pintu.

Rumah menggambarkan pemiliknya

Menurut Russel Belk, Ph.D., profesor di Schulich School of Business di York University, rumah menggambarkan pemiliknya. Bagaimana seseorang mengorganisir barang dan menjaga kebersihan tercermin dalam visual rumahnya.

Apakah Anda termasuk seseorang yang langsung mencuci gelas dan piring setelah makan malam atau menunda mengatasi tumpukan hingga beberapa hari ke depan?