JAKARTA - Akhir-akhir ini banyak restoran yang menyajikan kuliner Arab dan India. Cita rasa timur tengah dirasa cocok untuk masyarakat Indonesia yang makanan utamanya nasi. Selain itu, jaminan halal juga membuat kuliner ini diminati untuk kumpul keluarga.
Salah satunya Nour Restourant & Shisha yang berada di Jalan Siaga Raya 8 no 44, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Restoran ini menyajikan menu andalan makanan khas Arab dan India seperti nasi mandey, nasi kebuli dan kari roti naan yang harus kalian coba di restoran ini.
Konsultan restaurant, Sulabh Daryanani menjelaskan, beberapa perbedaan baik dari segi harga dan menu yang disajikan dalam memadukan makanan India dan Arab. Seperti bumbu-bumbu semua impor, jadi restauran rasa bintang 5 katanya tapi harga bintang 3
"Kita mulai harga menu itu dari harga Rp25 ribu sampai paling mahal itu di angka Rp85 ribu. Bahkan kita ada menu makanan yang di harga Rp25 ribu juga jadi, harga kita itu benar-benar bersahabat tidak menguras kantong," ujarnya, ditemui di Siaga Raya, Rabu, 6 Desember.
Menurut dia, untuk masyarakat yang ingin kumpul bersama keluarga, meeting bersama teman kantor ataupun acara lainnya, restoran ini menyediakan ruang vip room yang dapat menampung dua belas orang tanpa adanya minimum payment.
"Sehingga kalian dapat memilih bebas menu apa yang ingin kalian santap dan teruntuk harga di "Nour Restaurant & Shisha" ini masih relatif terjangkau. Sehingga restoran ini dapat menjadi solusi untuk kalian yang mencari pengalaman untuk menyantap makanan khas dataran Arab dan India," ucapnya.
Pemilik Nour Restourant & Shisha, Ahmed Alhoossari yang merupakan warga Yaman ini membagikan ceritanya saat dirinya memcoba peruntungan di Indonesia dengan membuka bisnis kuliner dengan ciri khas Arab dan India.
Ahmed menjelaskan alasannya memilih membuka bisnis pertamannya adalah negara Indonesia. Lantaran melihat sikap pribadi di Indonesia sangat baik dan murah senyum.
Terlebih dalam membuka binis di Indonesia tidak dipersulit. Sehingga, ia yang merupakan warga negara asing tak ragu untuk mencoba peruntungan di Indonesia.
“Indonesia adalah negara yang sangat open minded dan gampang untuk prosedur untuk membuat usaha baru. Kenapa? Karena Indonesia sekarang sedang menarik buat negara-negara lain untuk investasi di Indonesia,” kata Ahmed.
BACA JUGA:
“Jadi mereka buat prosedurnya sangat mudah, tidak complicated. Dan kita negara yang paling tinggi rate-nya buat demokrasi. Karena beliau pikir akan cocok buat usaha di Indonesia. Dan Indonesia jadi negara yang ditarget untuk maju. Kita juga masih jauh untuk ke resesi,” sambungnya.
Kendati demikian, Ahmed mengaku mengalami kendala dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini terjadi karena dirinya tidak dapat berbahasa Indonesia.
"Kendala yang dimiliki pertama adalah bahasa karena saya belum terlalu mengerti bahasa Indonesia. Kedua adalah kultur. Saya belum tahu kultur orang Indonesia seperti apa. Ketiga adalah kita lagi coba gencar gimana untuk branding-nya," ucapnya.