YOGYAKARTA – Musim hujan paling nyaman menikmati hidangan hangat saat suhu udara menurun. Saat itu pula, referensi mengenai aneka sup khas Nusantara perlu digali lebih mendalam. Jika Anda menyukai jelajah kuliner atau merasakan berbagai hidangan khas suatu daerah, Nusantara memiliki kekayaan cita rasa, khususnya sup yang disajikan hangat, berikut ini referensinya.
1. Rawon
Rawon merupakan makanan khas Jawa Timur. Sup daging sapi yang beraroma rempah ini, berwarna hitam karena memakai bahan isi biji keluwak. Bumbu rempah yang dipakai, antara lain serai, daun jeruk purut, kunyit, kemiri, lengkuas, jahe, dan ketumbar.
Biji buah keluwak tidak bisa dipakai sembarangan untuk bumbu masakan. Pasalnya, biji buanya beracun kalau tidak didiamkan dulu selama kurang lebih 40 hari. Tetapi di Jawa Timur, biji buah ini diolah secara tradisional hingga aman dikonsumsi dan dijadikan bahan hidangan. Rawon, biasanya disajikan bersama nasi putih, telur asin, kecambah mentah, dan sambal pedas.
2. Gulai
Ada berbagai variasi gulai di Nusantara. Kabarnya, gulai ini merupakan hasil akulturasi budaya dengan India dan Timur Tengah yang dibawa pada masa lampau. Setelah berturut-turut terjadi adaptasi bahan yang ada di Indonesia, terciptalah berbagai macam variasi gulai. Seperti yang mungkin pernah Anda coba, mulai dari gulai kambing, ayam, kepala ikan, hingga daun singkong.
Gulai berkuah kental karena memakai santan. Bumbunya cukup terasa namun masih dalam taraf lembut daripada rendang. Sup yang disajikan hangat dan bersantan ini, bisa dibeli dengan mudah di pusat jajanan atau di restoran tradisional.
3. Soto Betawi
Seperti halnya gulai, soto di Nusantara juga memiliki ribuan variasi. Setiap daerah dan suku memiliki cara masing-masing dalam mengkreasikan menu soto. Pada dasarnya, soto adalah sup berkuah yang disajikan hangat. Variasi kuahnya pun beraneka ragam, mulai dari yang bening, kuning, atau bersantan. Untuk soto Betawi, berisi daging atau jeroan yang memiliki kuah santan berwarna putih tetapi ditambahkan mentega dan dihidangkan bersama nasi putih serta acar, emping, irisan tomat, dan daun bawang.
4. Soto Lamongan
Berbeda dengan soto Betawi, soto Lamongan khas dengan taburan koya, atau bubuk bawang putih, di atas sajian. Jenis soto tradisional ini memang dari Lamongan yang berisi suwiran atau potongan ayam dan kaldu yang tasty. Biasanya, suwiran ayam disajikan bersama soun, irisan tipis kubis, daung bawang, telur rebus, dan kerupuk udang beserta taburan koya.
5. Mie Kocok
Mie kocok berasal dari Bandung, yang merupakan sup aromatik memadukan irisan daging sapi, jeroan sapi, bakso, mie kuning pipih, dan pelengkap berupa tauge, irisan daun bawang, bawang merah goreng, serta kerupuk. Uniknya, mie kocok termasuk sup yang disajikan hangat karena berkuah. Lebih khas lagi, rasa sambal terasi pedas dan kecap yang dicampurkan kuah.
6. Laksa
Laksa memiliki kuah pedas dan gurih menenangkan. Hidangan ini termasuk sajian klasik yang mudah ditemukan di restoran kawasan Asia Tenggara. Laksa dikembangkan di bawah pengaruh tradisi kuliner berbeda pada setiap daerah. Versi laksa paling terkenal, pertama laksa asam dan laksa kari yang kental.
7. Coto Makassar
Destinasi kuliner paling terkenal di Indonesia, adalah Makassar. Kota pelabuhan yang terletak di selatan Pulau Sulawesi dan terkenal dengan hidangan Coto Makassar. Sup kental nan gurih ini, biasanya berisi daging sapi, jeroan berupa babat, otak, paru-paru, atau usus.
Proses memasak coto Makassar cukup memakan waktu. Dagingnya direbus sampai empuk lalu ditambahkan bumbu. Hidangan biasanya disajikan dengan nasi atau ketupat. Meskipun berasal dari Makassar, Anda bisa mencicip hidangan ini di banyak restoran atau penjual makanan di seluruh Indonesia.
8. Tekwan
Tekwan merupakan sebutan untuk sup bakso ikan yang diolah secara tradisional. Komponen penting dari hidangan ini, adalah bakso ikan tekwan yang terbuat dari campuran ebi atau terasi ikan, tapioka, dan tepung lalu direbus hingga matang. Kaldunya berbahan dasar ikan atau udang, dicampurkan jamur, bunga lili kering, irisan bengkuang, bawang putih, dan daun bawang. Rasa gurih nan segar sup hangat dari Palembang ini, cocok disajikan saat suhu dingin.
9. Konro
Konro adalah sup unik, yang berasal dari Makassar. Sup daging sapi yang kaya rasa ini disebut juga dengan sup konro. Biasanya dibuat dengan iga sapi yang memendarkan rasa gurih dan ngaldu. Masakan ini tergolong unik karena memakai bahan rempah tradisional khas Indonesiaa seperti keluwak dan lengkuas.
10. Empal gentong
Empal gontong adalah sup yang berasal dari Cirebon. Dimasak dalam periuk tanah liat, kuahnya dibuat dari kaldu sapi ditambahkan bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, pala, santan, kecap manis, cengkeh, serai, dan daun jeruk purut. Variasi kuah empal gentong, mungkin berbeda-beda. Tetapi yang pasti, disajikan bersama taburan daun kucai potong.
11. Sup buntut
Sup buntut tak hanya berisi daging sapi dan tulang bagian buntut sapi. Tetapi juga berisi wortel, kentang, dan berbumbu kaya rempah berupa kayu manis, cengkeh, pala, lada putih, bawang merah, bawang putih, jahe, dan bawang bombay. Kombinasi rempah tersebut menciptakan konsistensi rasa yang solid. Seperti halnya sup lainnya, pasta bumbu ditumis terlebih dahulu supaya rasanya lebih berpendar. Terakhir, sup buntut disajikan bersama nasi, irisan tomat, dan taburan bawang merah goreng serta irisan daun bawang.
12. Pallubasa
Pallubasa berasal dari Makassar yang diklasifikasikan dalam sup enver dan kental. Dibuat berisi kombinasi antara daging atau jeroan kerbau. Kuah yang kental biasanya ditambahkan kelapa parut yang telah disangrai. Umumnya, pas dimakan bersama sepiring nasi dan sampal pedas.
BACA JUGA:
13. Kaledo
Berbeda dengan sup-sup sebelumnya, kaledo berisi kaki lembu yang merupakan makanan khas Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. Sup yang terbuat dari kaki lembu ini, memiliki kuah yang bening tetapi berminyak. Biasanya dibumbui bawang bombay, cabai, dan air jeruk nipis. Bagian terbaik dari hidangan ini, adalah sumsum tulangnya yang dapat dinikmati dengan disendok atau disedot menggunakan sedotan.
14. Brenebon
Sup tradisional ini dipengaruhi hidangan Belanda yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Sup brenebon berisi kacang merah, bawang putih, daun bawang, bawang merah, daging, cengkeh, lada putih, pala, dan cabai merah. Variasi hidangan ini, biasanya disesuaikan isiannya berupa daging babi atau daging sapi. Setelah siap, brenebon biasanya dihidangkan dengan taburan daun bawang cincang serta bawang merah goreng.
Itulah referensi aneka sup khas Nusantara yang bisa Anda nikmati saat musim hujan. Secara keseluruhan, macam-macam sup khas Indonesia di atas, disajikan hangat atau panas beserta nasi putih.