Apakah Alzheimer Bisa Sembuh dan Gejala-Gejalanya yang perlu Diwaspadai
Apakah alzheimer bisa sembuh (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Alzheimer merupakan penyakit yang biasanya dialami oleh orang-orang berusia senja atau lansia. Gejala awal penyakit ini mungkin tidak terlalu mengakibatkan masalah, namun lama-lama penderitanya akan mengalami gangguan memori atau kerja otak yang parah. Banyak yang mempertanyakan apakah alzheimer bisa sembuh? 

Penyakit alzheimer dikenal sebagai penyakit yang menyebabkan penurunan kinerja otak yang mengendalikan pemikiran, memori, dan perilaku. Gejala yang mudah diketahui dari penyakit ini, yaitu demensia, mudah lupa, dan pikun. Dalam kondisi parah, penyakit neurologis ini bisa membuat penderitanya tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari. 

Di Indonesia sendiri kasus alzheimer dan demensia terbilang cukup tinggi. Pada tahun 2016 silam, penyakit ini dialami oleh 1,2 juta orang. Diperikrakan kasus alzheimer akan meningkat menjadi 4 juta pada tahun 2050. Apakah Alzheimer bisa sembuh perlu dicari tahu mengingat penyakit ini di Amerika Serikat mengakibatkan kematian lebih tinggi dibanding kanker payudara atau kanker prostat.

Gejala Penyakit Alzheimer

Penyebab paling umum dari penyakit alzheimer adalah karena kondisi demensia. Sekitar 50 juta orang di dunia. Gangguan memori menjadi peringatan awal datangnya penyakit alzheimer pada individu. Orang yang mengidap penyakit ini mungkin kesulitan dalam mengingat peristiwa atau percakapan-percakapan yang belum lama dilakukan. 

Berikut ini sejumlah gejala yang umum dialami oleh penderita alzheimer:

  • Kehilangan memori atau rekaman ingatan, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Misalna tersesat ketika berada di tempat yang sudah sering dilewati, lupa nama seseorang, menanyakan pertanyaan berulang kali.
  • Kesulitan dalam mengatur keuangan, seperti menabung, membayar cicilan, dan lainnya.
  • Kesulitan dalam mengerjakan aktivitas atau tugas yang sudah sering dilakukan di rumah, di tempat kerja atau pada waktu luang.
  • Kemampuan berpikir atau penilaian yang menurun dan memburuk.
  • Salah menaruh barang dan lupa menemukannya kembali.
  • Perubahan suasana hati dan perilaku atau kepribadian. Misalnya mengalami depresi, mudah marah, delusi, hingga menarik diri dari sosial.

Apakah Alzheimer Bisa Sembuh

Sampai sejauh ini belum ditemukan penelitian yang membuktikan bahwa penyakit alzheimer bisa disembuhkan. Belum ditemukan obat-obatan maupun metode yang dapat digunakan guna menyembuhkan penderita penyakit ini. 

Namun ada sejumlah obat-obatan yang bisa membantu mengurangi masalah memori dan perubahan kognitif lainnya sementara waktu. Obat yang disarankan ini berfungsi untuk meningkatkan kadar asetilkolin yang membantu sel-sel saraf berkomunikasi satu dengan lainnya. Selain itu, dokter bisanya menyarakan penderita alzheimer untuk melakukan terapi dan perawatan lainnya. 

Berikut ini obat-obatan dan metode terapi yang bisa digunakan untuk mengurangi gejala Alzheimer:

Mengonsumsi Obat AChE Inhibitors dan Memantine

Pemakaian obat-obatan ini beguna untuk meningkatkan kadar asetilkolin di otak untuk merangsang sel-sel saraf berkomunikasi satu sama lain. AChE inhibitor yang bisa diresepkan untuk penderita alzheimer tahap awal hingga menengah, yaitu seperti Donepezil, galantamine, dan rivastigmine.

Obat memantine bekerja dengan menghalangi efek dari bahan kimia dalam jumlah berlebih dan di otak yang disebut glutamat. Obat ini dianjurkan bagi penderita Alzheimer dengan tingkat keparahan sedang hingga berat. Bagi penderita yang tidak bisa mengonsumsi obat AChE, obat ini cocok untuk dipilih. Namun perlu diingat bahwa AChE maupun memantine dapat menimbulkan efek samping. 

Terapi Stimulasi Kognitif

Salah satu metode terapi yang bisa dijalani oleh penderita alzheimer adalah terapi stimulasi kognitif. Terapi ini biasanya dilakukan secara berkelompok atau kegiatan latihan yang dirancang guna meningkatkan memori dan keterampilan problem solving.

Rehabilitas Kognitif

Rehabilitas kognitif juga menjadi salah satu terapi yang disarankan bagi penderita alzheimer. Terapi ini dilakukan dalam bimbingan profesional atau orang terlatih, seperti terapis okupasi, maupun orang terdekat. Pendamping akan melatih pengidap alzheimer untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti belajar menggunakan handphone atau lainnya.

Demikianlah jawaban dari pertanyaan apakah alzheimer bisa sembuh dan gejala-gejalanya. Sampai saat ini belum ditemukan bukti bahwa penyakit neurologis ini bisa disembuhkan. Rata-rata penderita alzheimer akan bertahan hidup antara 4 hingga 8 tahun setelah menerima diagnosis. Namun ada juga penderita yang mampu hidup sampai 20 tahun yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk menjalani terapi atau menggunakan obat-obatan.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.