Profil Butet Kartaredjasa: Seniman yang Disorot Karena Bersuara soal Gibran
Butet Kartaredjasa (Instagram @masbutet)

Bagikan:

JAKARTA - Butet Kartaredjasa diperbincangkan setelah mengomentari putusan sidang MK (Mahkamah Konstitusi) mengenai persyaratan pendaftaran Presiden dan Wakil Presiden. Dalam sebuah wawancara, ia berharap agar Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming tidak maju dalam Pemilu mendatang.

Hal ini menuai pro dan kontra dari masyarakat, terlepas dari itu, Gibran mengaku pasif dan santai dengan berbagai topik yang sedang menyasar dirinya. Sosok Butet Kartaredjasa pun menjadi perbincangan publik setelah melontarkan penyataan tersebut.

Berikut profil lengkap Butet Kartaredjasa:

Butet Kartaredjasa lahir pada 21 November 1961 dan besar di Yogyakarta hingga saat ini. Keterlibatannya dengan panggung hiburan diawal dari teater di mana ia bergabung dengan sejumlah kelompok teater yaitu Kita-kita, SSRI, Sanggarbambu dan lainnya.

Sampai sekarang, ia masih bergabung dalam kelompok komunitas seni Kua Etnika sejak tahun 1995. Suaranya bisa disebut sebagai ikonik, mengingat dalam beberapa kesempatan, ia gemar menirukan mantan presiden RI, Soeharto.

Berkembang dari teater, ia mulai menjajaki dunia akting dalam film layar lebar. Petualangan Sherina pada tahun 2000 menjadi awal mula namanya berada di jajaran mainstream dari sutradara Riri Riza. Berperan sebagai Pak Raden, Butet juga semakin dikenal dengan dialog khasnya yaitu “Trembelane!

Ia juga mendapat apresiasi berkat perannya dalam film Banyu Biru tahun 2006. Melalui peran Drs. Kelana, Butet Kertaredjasa memperoleh nominasi pertamanya di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun yang sama.

Lebih dari 10 judul film sudah ia perankan, beberapa di antaranya Koper, Soegija, Finding Srimulat, Nada untuk Asa, Jailangkung, Abracadabra, serta Satria Dewa: Gatotkaca pada tahun lalu.

Butet Kartaredjasa juga sempat tampil di beberapa acara televisi yang memiliki muatan politik dan komedi, sebut saja Republik Mimpi, Sentilan-Sentilun, serta Indonesia Kita yang dibuat bersama Agus Noor dan kakaknya, mendiang Djaduk Ferianto.

Saat ini, ia aktif berkarier di tempat kelahirannya dan beberapa kali menyuarakan dukungan kepada karya berbagai seniman. Ketika Petualangan Sherina 2 dirilis, ia turut menghadiri acara premiere-nya dan menyambut kedatangan para pemain di Yogyakarta.

Dalam beberapa kesempatan, ia juga mengungkapkan pendapat politiknya baik lewat media sosial atau melalui media massa, termasuk ketika ia meminta Gibran Rakabuming untuk tidak mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden (CaWaPres).