JAKARTA - Warganet riuh ketika seorang Crazy Rich PIK bernama Helena Lim ketahuan ikut terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19 tahap pertama. Padahal dia bukanlah seorang tenaga kesehatan. Selama ini Helena Lim lebih dikenal sebagai seorang sosialita, selebgram maupun Youtuber.
Kehidupan kelas atas Helena Lim bukan isapan jempol. Cukup datang ke YouTube pribadinya. Cari saja video berjudul 'Di juluki Helena Lim Si Crazy Rich Pantai Indah Kapuk, GOKIL!!'. Tergambar jelas pergaulan dan gaya hidup Helena Lim.
"Kalau Aku sih maunya, bisa menjadi inspirasi dan aura yang baik buat setiap orang. 🙏🙏Tetap semangat, jangan pantang menyerah, kerja keras, dan jangan lupa berbuat kebajikan dan berdoa setiap hari. Love you alll," tulis Helena Lim di YouTubenya menanggapi panggilan Crazy Rich PIK.
Helena Lim juga pernah meng-upload video bertajuk 'Surprise Birthday Setelah Acara Launching Single Pertama'. Ulang tahun Helena Lim sekaligus peluncuran lagi Pasrah.
Di sana, Helena nampak menjadi pusat perhatian dari acara yang digelar sembali merilis single lagu Pasrah. Bukan cuma teman sosialita, beberapa artis juga tampil mengisi acara dan menjadi tamunya antara lain Mike Lewis, Mey Chan, Yuni Shara, dan Iis Dahlia.
BACA JUGA:
Selain video yang menunjukkan kemewahan, Helena juga merilis kegiatan sosial bersama Aming. Mereka memberikan hiburan dan santunan kepada anak-anak penderita kanker yang sedang menjalani perawatan.
Tak cuma 'pamer' kekayaan lewat sosial media pribadinya, Helena Lim juga pernah tampil di televisi untuk memperkenalkan diori. Helena Lim merupakan pecinta adibusana dan tergabung dalam klub mobil mewah McLaren. Kemewahan barang milik Helena pernah juga disiarkan di televisi. Mulai dari jam tangan hingga tas. Akan tetapi, tayangan tersebut mendapatkan teguran Komisi Penyiaran Indonesia.
"Dinilai telah melanggar aturan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012 dengan menampilkan koleksi barang mewah milik an. Helena Lim," tulis akun Instagram @kpipusat pada 5 Agustus 2020.
Selama ini tidak ada video maupun unggahan di instagram yang merujuk kalau Helena Lim adalah tenaga kesehatan yang jadi prioritas mendapat vaksin. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini mengatakan, Helena bekerja di apotek dan saat divaksin membawa keterangan bekerja di apotek sebagai penunjang.
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menegaskan pemilik apotek bukanlah sasaran prioritas vaksinasi tahap pertama jika tidak memiliki gelar di bidang kesehatan. "Pemilik apotek tanpa gelar apoteker tidak bisa divaksin duluan," kata Nadia saat dikonfirmasi VOI, Senin, 8 Februari.