5 Risiko pada Pencernaan untuk Si Hobi Makan Makanan Pedas
Ilustrasi sayur pedas (Unsplash/Emy

Bagikan:

JAKARTA – Bagi yang memiliki kegemaran makan pedas, menyantap hidangan dengan puluhan cabai atau mi super pedas mungkin jadi tantangan. Tetapi, makan terlalu pedas tidak baik untuk kesehatan pencernaan. Meski menggugah selera dan meningkatkan nafsu makan, tetapi hindari mengonsumsinya berlebihan.

Risiko pada kesehatan jika berlebihan mengonsumsi makanan pedas antara lain sebagai berikut.

Sensitivitas lidah menurun

Jika memesan ayam geprek atau memilih mi instan dengan beragam level kepedasan, Anda perlu menghindari memilih yang paling pedas sebab dapat menurunkan sensitivitas lidah. Nah, kalau ketagihan dan ingin meningkatkan level pedasnya secara bertahap, pertimbangkan dulu.

Risiko GERD meningkat

Mengapa mesti dipertimbangkan? Sebab dapat meningkatkan risiko GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease. GERD adalah kondisi meningkatkan asam lambung atau empedu sehingga dapat menyebabkan lapisan dalam saluran makanan teriritasi.

Bagi yang sudah memiliki gejala GERD memang perlu sangat dihindari untuk mengonsumsi makanan pedas. Sebab asam lambung bisa melonjak naik hingga ke esophagus dan muncul rasa nyeri serta panas yang menghimpit di dada.

Diare

Penyebab diare memang ada berbagai macam. Salah satunya mengonsumsi makanan terlalu pedas. Jika tidak terbiasa makan makanan pedas, toleransi pada cabai sangat lemah. Efeknya capcaisin pada cabai memicu gerakan usus lebih cepat dan mengalami diare.

Pakar kesehatan pun juga tidak menganjurkan untuk mengonsumsi makanan mengandung cabai terlalu banyak atau terlalu pedas. Artinya, setiap orang perlu mengenali setiap kondisi pencernaan masing-masing. Apabila tidak kuat makan pedas, maka pilihlah makanan yang aman untuk lambung Anda.

Memicu gastritis akut

Makanan pedas dapat memicu reaksi saraf tertentu dan mengakibatkan rasa nyeri karena peradangan pada mukosa lambung. Gastritis akut ditandai dengan rasa mual, sakit pada perut, muntah, hingga menurunnya nafsu makan.

Insomnia

Penyebab ini mungkin sama sekali tak disadari, yaitu makanan pedas berpengaruh pada waktu tidur. Saat memakan makanan pedas, suhu tubuh akan naik. Semakin pedas maka kenaikan suhu tubuh akan bertahap naik. Saat suhu tubuh naik, mata tetap terjaga dan dapat mengalami sleep onset latency.

Sebenarnya, makanan pedas tetap boleh dikonsumsi. Hanya saja tidak berlebihan dan tidak terlalu sering. Sebaiknya, maksimal mengonsumsi makanan pedas tiga kali dalam sehinggu.

Di samping rekomendasi tersebut, Anda perlu mengenali tubuh. Jika memiliki pernah mengalami masalah pada perut dan sistem cerna, lebih baik menghindari daripada terganggu karena harus menanggung risiko rasa sakitnya.