Bagikan:

JAKARTA – Berkomunikasi adalah cara mempertahankan hubungan tetap harmonis. Bagaimana jika pasangan bersifat introvert? Cara berkomunikasi sangat fleksibel, tidak ada aturan pasti tetapi perlu disesuaikan dengan sifat, karakter, dan kondisi masing-masing.

Introvert adalah tipe kepribadian yang diperkenalkan oleh Carl Jung sejak 1960-an. Orang introvert cenderung pendiam, tenang, dan lebih introspektif. Namun, introvert tidak selalu pemalu meskipun ada juga orang berkarakter pendiam karena pemalu.

Jika pasangan berkarakter introvert, Anda dapat berkomunikasi dengan cara efektif. Caranya berkomunikasi tidak banyak kalimat. Apa adanya dengan sedikit kata tanpa kurang makna. Tak heran jika pasangan Anda introvert lebih suka berpikir sendiri.

Sebab tak banyak bicara, hindari memotong pembicaraan dengannya. Saat memiliki waktu bersama, itu artinya pasangan introvert sudah memiliki pertimbangan ‘ini saat yang tepat’. Jika butuh menyampaikan hal penting, usahakan untuk memberi kesempatan padanya mempersiapkan waktu maupun suasana hatinya.

Orang berkarakter introvert menyukai ketenangan. Ia tidak suka tergesa, berantakan, dan tidak ada persiapan. Artinya, buat diri Anda tenang dahulu sebelum menyampaikan hal penting padanya.

Komunikasi yang sehat bersifat setara. Tidak ada satu orang yang mendominasi dan tidak menyimpan rahasia. Untuk membangun komunikasi sehat, dibutuhkan kesepakatan bersama. Anda dan pasangan dapat bersepakat soal waktu.

Cara keempat, komunikasi sehat tidak hanya saling bercerita dan berbagi informasi. Berkomunikasi juga butuh saling mendengarkan. Menurut Irene Fehr, pelatih keintiman dan seksualitas, komunikasi juga tentang saling mendengar.

Bukan hanya saling memberi tanggapan tetapi juga belajar menempatkan diri secara tepat. Artinya, dalam berkomunikasi dibutuhkan rasa aman dan nyaman bagi kedua belah pihak.

Kelima, minimalisir kesalahpahaman dengan berkomunikasi secara optimal. Cara ini membuat hubungan dengan pasangan, yang bersifat introvert sekalipun, bisa terbangun harmonis. Yang terpenting dalam berkomunikasi bukan durasi dan intensitas, tetapi kualitas.

Anda boleh berkomunikasi seminggu sekali, tetapi kualitas dalam berkomunikasi perlu dimiliki. Misalnya dengan saling memahami bahasa cinta dengan pasangan. Anda tentu telah mengenal pasangan, jika ia sibuk saat pagi maka tidak melakukan komunikasi intensif pada saat tersebut.

Hal yang tidak boleh dilakukan dalam berkomunikasi dengan pasangan antara lain meremehkan, berpijak pada asumsi tanpa menggali fakta sebenarnya, menyalahkan, dan mau menang sendiri.