YOGYAKARTA – Jamur adalah salah satu organisme yang tumbuh subur di Indonesia. Bahkan keberadaannya bisa ditemukan di alam atau lingkungan perkebunan. Sebagian jamur memang bisa dikonsumsi, namun sebagian lagi mengandung racun. Ketahui ciri-ciri jamur beracun dan contohnya agar tidak salah konsumsi.
Ciri-ciri Jamur Beracun dan Contohnya
Dikutip dari website resmi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang, jamur beracun mengandung berbagai jenis senyawa toksin seperti amatoxin, gyromitrin, dan sebagainya. Senyawa tersebut akan berdampak buruk pada manusia.
Untuk membedakan jamur yang beracun dan yang tidak ada beberapa ciri fisik yang dapat dilihat yakni sebagai berikut.
- Memiliki warna fisik yang mencolok dan variatif seperti merah, kuning terang, putih, hitam legam, hingga jingga
- Aroma yang keluar dari jamur menyerupai bau amonia atau bau kotoran
- Memiliki cincin atau cawan di pangkal batang
- Tumbuh di area yang kotor
- Meninggalkan noda air berwarna hitam atau biru saat dipotong menggunakan pisau
- Jamur akan berubah warna saat dimasak.
Serupa, dalam situs Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) juga menjelaskan ciri jamur. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membedakan mana jamur beracun yang dan tidak yakni sebagai berikut.
- Amati bentuk dan sifat jamur
- Jamur beracun memiliki warna yang terang, mengandung bau kurang sedap
- Jamur mudah hancur saat diraba serta memiliki bintik mencolok di area tudung
- Jamur mengeluarkan getah ketika dipotong
- Hindari jamur yang tumbuh di area kotor dan berbau
Ada beberapa jenis jamur yang mengandung racun dan berbahaya jika dikonsumsi. Beberapa jenis jamur tersebut adalah sebagai berikut.
- Amanita
Amanita adalah genus jamur yang dikenal karena beberapa spesiesnya sangat beracun seperti Amanita phalloides atau “death cap.” Ciri khas jamur ini adalah memiliki tudung lebar dengan berbagai warna mulai dari putih hingga merah.
Amanita beracun karena mengandung amatoksin yang sangat berbahaya untuk hati manusia. Gejala keracunan meliputi mual, muntah, diare, dan kerusakan hati yang dapat berujung pada kematian jika tidak segera diobati.
- Coprinus
Genus Coprinus mencakup jamur yang dijuluki dengan "ink cap" karena sifatnya mudah leleh hingga jadi cairan hitam saat membosok. Beberapa spesies seperti coprinus comatus (shaggy mane) aman dikonsumsi, namun Coprinus atramentarius beracun saat dikonsumsi bersama alkohol.
Zat kimia yang terkandung menyebabkan reaksi serupa dengan keracunan alkohol seperti mual, muntah, dan sakit kepala.
- ssCortinarius
Cortinarius adalah genus besar yang beragam, namun banyak spesiesnya beracun dan berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal. Salah satu spesies beracun yang terkenal adalah Cortinarius rubellus.
Gejala keracunan dari jamur ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah dikonsumsi dan dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.
- Lactarius
Lactarius adalah genus jamur yang dikenal menghasilkan getah seperti susu saat dipotong. Beberapa spesies aman dan bahkan populer sebagai makanan seperti Lactarius deliciosus (saffron milk cap).
Namun, ada juga spesies beracun dalam genus ini yang dapat menyebabkan mual dan muntah jika dikonsumsi. Penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsi Lactarius karena ketidakpastian tingkat racunnya.
- Lepiota
Jamur yang tergabung dengan genus Lepiota sebagian beracun, salah satunya adalah Lepiota brunneoincarnata. Jamur ini mengandung amatoksin yang dapat memicu kerusakan hati hingga kematian.
Itulah beberapa ciri-ciri jamur beracun dan contohnya. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.