7 Langkah Membangun Personal Branding untuk Meningkatkan Performa Pekerjaan
Ahli Personal Branding (ist)

Bagikan:

JAKARTA - Personal branding merupakan sebuah representasi diri seseorang yang akan meninggalkan kesan mendalam pada orang lain. Membangun personal branding yang kuat dinilai penting, apalagi untuk perkembangan karir ke depannya.

Ilham Nuzul Rachman Sebagai praktisi Public Relations Professional pada industri Estatika mengaku bahwa Personal Branding akan membangun sebuah kepercayaan publik terhadap dirinya juga Brand yang dibawanya saat ini. Bukanlah hal mudah bagi Ilham untuk bisa ada pada posisi saat ini, membutuhkan proses, perjuangan dan perjalanan yang panjang untuk  membangun personal branding yang baik pada dirinya untuk mendapatkan presepsi yang baik dari masyarakat luas.

“Karena seseorang yang telah memiliki personal branding yang kuat, akan lebih meyakinkan serta lebih menonjol untuk dilirik oleh publik dalam membangun sebuah relasi, baik yang sifatnya personal maupun profesional dimana manfaatnya untuk saat ini dan dimasa yang akan datang!” Ilham Nuzul Rachman saat dihubungi Senin, 5 Juli. 

Sebagai seorang Public Relation Professional yang merepresentasikan sebuah brand estetika, menuntut Ilham harus menguasai komunikasi persuasif bukan hanya untuk menjalin relasi pada internal perusahaannya tetapi juga membangun presepsi baik pada lingkungan eksternal, khususnya masyarakat luas. Mampu menguasai kelebihan serta kekurangan produk yang Ia komunikasikan, karena seorang Public Relation adalah gambaran dari brand perushaan yang dibawanya.

Professional Public Relations Mine Personalised Skin Clinic itu juga aktif sebagai konten kreator di platform sosial media seperti Instagram, Tiktok & Youtube dan aktif sebagai penggiat sosial (Aktivis) yang mengkampanyekan tentang isu-isu Pendidikan dan Kesehatan Mental. Dia kerap menjadi pembicara dalam forum-forum besar yang membahas advokasinya tersebut, serta menjadi representasi pada beberapa ajang kepemudaan nasional maupun internasional.

“Menurut saya sebagai Seorang praktisi Public Relation dan banyak pekerjaan lainnya tidak akan lepas dari sebuah Personal branding untuk mendapatkan presepsi yang baik, manfaatnya bukan hanya untuk citra diri sendiri, tetapi juga untuk karir dan pekerjaan yang sedang kita jalani saat ini, bahkan dari Personal Branding yang saya bangun saya bisa mendapatkan kesempatan pekerjaan lain. Saya diberikan kesempatan untuk menjadi seorang Konten Kreaktor di sosial media untuk membahas isu-isu Pendidikan & Kesehatan Mental, Traveling, Fashion dan Lifestyle. Itu semua tidak lepas dari Personal Branding yang telah saya bangun selama ini!” kata Ilham.

Untuk membangun personal branding saat ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Seiring perkembangan media komunikasi, semua orang dapat membangun personal branding sendiri di sosial media. Bahkan sosial media saat ini digunakan banyak orang termasuk Ilham sebagai portofolio dan business card, jadi saat orang ingin tahu tentang diri Anda, bisa dilihat dari portofolio di sosial media.

Berikut adalah 7 cara membangun personal branding yang baik menurut Ilham:

1. Menentukan Citra Diri

Banyak orang yang salah paham tentang personal branding dan pencitraan, yang menilai keduanya adalah hal yang sama, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Personal branding dapat didefinisikan sebagai gambaran dari keunikan diri kamu yang dapat berasal dari pencapaian atau prestasi, passion, kelebihan, bahkan tujuan hidup.

Personal branding cenderung menunjukkan dan didukung oleh karakter asli pada diri seseorang, sehingga citra tersebut akan menempel dalam kurun waktu yang lama dan membutuhkan proses panjang untuk membangunnya.

Sementara pencitraan, merupakan gambaran dari karakter yang sengaja ingin ditampilkan dengan memanipulasi karakter asli. Jadi karakter yang ditampilkan bukan benar-benar jati dirinya, maka pencitraan tidak akan bertahan lama karen prosesnya yang lebih instant.

Jadi mulailah dengan menetapkan citra diri seperti apa yang ingin kamu bangun di hadapan orang lain atau public. Pastikan bahwa karakter tersebut tidak bersifat pura-pura yang hanya akan berujung pada pencitraan dan justru menenggelamkan nama dan karirmu di kemudian hari.

2. Kenali dan Cari Tahu Keunikan Dirimu

Jika kamu ingin dikenal orang lain sesuai dengan apa yang kamu inginkan maka tentunya kamu harus lebih dulu mengenal diri kamu sendiri. Bagaimana orang bisa memberikan prsepsi sesuai apa yang kamu inginkan  jika kamu sendiri tidak mengenal dirimu. Coba cari tahu apa yang menjadi kelebihan, bakat dan keunikan dirimu yang dapat diterima dan ditampilkan dihadapan public. 

3. Pelajari dan Tekuni Sampai Menjadi Ahli

Masih berkaitan dengan dua poin sebelumnya, mempelajari dan mengasah keterampilan adalah elemen penting lainnya dalam membangun citra diri. Maksimalkan potensi dalam dirimu dengan melakukannya secara terus menerus, berulang dan konsisten sampai menjadi ahli atau profesional.

Karena orang lain tidak akan melirik atau melihat jika kita sendiri belum merasakan hasilnya, contohnya Ilham ingin membangun  Personal Branding sebagai orang yang berhasil mampu bangkit dari keterpurukan masa lalunya  sebagai seorang Survivor Gangguan Jiwa PTSD (Post Traumatic Stress disorder) tapi Ia masih belum bangkit dan membuktikan apapun, siapa yang akan percaya?

Tapi berbeda hal saat Ilham sudah membuktikannya dengan sangat konsisten berusaha mengkampanyekan isu-isu kesehatan mental, membangun karir profesionalnya sebagai seorang Public Relation, walaupun Ia seorang Survivor Gangguan Jiwa Ia dapat bangkit dan sukses secara profesional pada karirnya saat ini.

4. Tentukan Target Audiens

Menentukan target audiens akan sangat membantu kamu untuk menentukan selanjutnya. Kenapa kamu harus tau target audience atau market Personal Branding kamu? Agar kamu lebih mudah melakukannya, misal kamu ingin membangun citra diri kamu sebagai seorang Traveler, bangunlah aktivitas yang mengarah kesana, buat konten dirimu menarik orang-orang yang mempunya antusiasme pada bidang Traveling.

5. Perbanyak Jam Terbang (Portofolio)

Implementasikan keahlian kamu dengan lebih banyak jam terbang atau portofolio. Misal, kamu seorang content creator di sebuah perusahaan. Hasil kerja kamu pun hanya akan dilihat orang-orang yang berada di dalam lingkungan kerja saja. Jika kamu ingin pindah kerja keprusahaan lain. kamu akan cenderung memerlukan lebih banyak effort  menjelaskan kualitas diir kamu.

Berbeda hal jika kamu punya portofolio yang dapat diakses oleh publik. Kamu memperbanyak jam terbang dan mempostiongnya pada emdia sosial, maka kamu memberi kesempatan orang di luar kantor untuk mengetahui keterampilan yang kamu miliki.

Dengan cara tersebut kamu semakin memperkuat  branding diri sendiri sebagai seorang content creator. Nantinya, jika ada klien atau saat kamu mendaftar bekerja di perusahan lain dengan posisi serupa, portofolio tersebut akan menjadi senjata yang ampuh untuk memperluas peluang kerjasama, atau bahkan kamu akan mendapatkan peluang kerjasama dari brand diluar perusahaan seperti Endorsement, Promotions, Review, dll.

6. Memperluas Relasi

Cara membangun personal branding berikutnya adalah melalui relasi. Lewat jejaring pertemanan atau rekanan yang luas, kamu pun akan membuka lebih banyak kesempatan untuk berkembang. Kamu tak perlu terpaku hanya ingin berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja. Saat bermaksud memperluas relasi, kamu juga bisa menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda. Karena melalui relasi, kamu bisa mendapat lebih banyak teman atau rekan untuk berdiskusi atau bekerja. Kamu pun akan memperoleh lebih banyak wawasan dari berbagai sudut pandang yang mungkin tidak pernah kamu sadari sebelumnya.

7. Manfaatkan Platform Sosial Media

Jadikan Sosial Media sebagai rumahmu, karena membangun personal branding di zaman sekarang cukup mudah. Kehadiran teknologi digital benar-benar membantu kamu punya banyak ‘senjata’ powerful yang bahkan dapat digunakan secara gratis, seperti Linkedin, Instagram, Tiktok, Youtube dan banyak lainnya. 

Beragam platform tersebut akan dapat menjadi senjata yang cukup ampuh untuk memperluas relasi sekaligus menjadi media untuk memperlihatkan portofolio kamu dihadapan orang banyak. Pilihlah platform sesuai dengan audiens yang ingin kamu raih. Tak lupa, pelajari bagaimana memaksimalkan platform tersebut agar personal branding terwujud dengan tepat.