Bagikan:

JAKARTA - Ibnu Jamil dan keluarga tengah diliputi duka, setelah ayahnya, Syaipudin meninggal dunia pada Rabu, 21 Juni kemarin. Almarhum diketahui menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 15.45 WIB.

Syaipudin diketahui sudah menderita struk dalam beberapa tahun belakangan. Bahkan, saat mengalami struk untuk kedua kalinya, kondisi ayah Ibnu Jamil itu semakin memburuk.

“Almarhum sakit struk yang kedua. Setelah yang kedua kondisinya lebih parah, ginjalnya juga sudah tidak berfungsi. Kita baru tahu juga di struk kedua ini,” ungkap Ibnu Jamil di Petukangan, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Juni.

Sebelumnya, sang ayah juga sempat dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang sempat memburuk. Kemudian diperbolehkan pulang untuk menjalani perawatan di rumah pada seminggu terakhir.

Pada hari terakhir bersama sang ayah, Ibnu mengaku sempat menjenguk ayahnya di rumah. Namun, tak lama berselang, ayahnya diketahui telah tiada saat sedang tidur.

“Meninggalnya dalam keadaan tidur (wafat), setelah makan siang dan minum obat,” ujar Ibnu.

“Siang masih ketemu, temenin makan dan minum obat. Pas sebelum sholat azhar saya pulang ke rumah. Setelah itu saya baru dapat kabar kalau habis azhar udah nggak ada,” lanjutnya.

Suami dari Ririn Ekawati itu juga mengatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, ia dan istri memang kerap menjenguk sang ayah. Ia mengaku khawatir melihat kondisi ayahnya.

“Karena kondisi bapak lagi nggak sehat, jadi memang sering untuk jenguk. Suka ganti-gantian. Kalau saya lagi ada kerjaan di luar kota ya Ririn yang ke rumah. Tapi kalau Ririn lagi ada kerjaan dan saya lagi kosong ya saya yang ke rumah,” pungkas Ibnu Jamil.

Sebagai informasi, ayah Ibnu Jamil meninggal di usia 64 tahun. Almarhum dimakamkan di TPU Kober Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.