Bisnis Belanja Online Marie Kondo yang Jadi Isu Konsumerisme

Bagikan:

JAKARTA - Setahun lalu, publik dihebohkan dengan sosok Marie Kondo. Dikenal sebagai konsultan kerapian dari Jepang, kehadirannya membawa angin segar bagi kehidupan. Marie menggiatkan untuk membuang barang-barang yang tidak dibutuhkan, ia adalah pencetus metode Konmari di mana metode itu mendukung Anda untuk membersihkan rumah secara regular dan memilih barang yang benar-benar dibutuhkan.

Selain itu, istilah yang disebut spark joy ini menjadi populer ketika Marie mengatakan untuk menyimpan barang yang membuat pemiliknya bahagia. Melalui wawancaranya bersama Wall Street Journal, Marie menjelaskan metodenya tersebut bukanlah permintaan untuk “menyingkirkan barang” tetapi memilah dan menjaga barang yang membawa kesenangan saja.

Marie kembali membuat kejutan. Kali ini menghadirkan sebuah situs belanja miliknya yang berisi barang-barang rumah tangga. Diberi nama KonMari Shop, situs ini menawarkan barang-barang seperti aksesoris dekorasi, peralatan masak, peralatan mandi, buku, dan masih banyak lagi. Di laman depan situsnya Marie menuliskan “Tujuan untuk merapikan adalah membuat ruangan untuk obyek, orang, dan pengalaman yang berharga.”

Namun, hal ini mendapat respons negatif. Sebab Marie disebut malah menawarkan sifat konsumerisme kepada masyarakat. Barang yang dijual dalam KonMari Shop juga bukan harga murah. Salah satunya, sepatu kulit untuk dipakai dalam ruangan seharga 200 dolar AS.

Marie menyadari akan respons negatif atas toko daringnya, ia kemudian mengatakan; “Yang paling penting untuk saya adalah Anda mengelilingi diri Anda dengan barang yang memicu kegembiraan. Jika mangkuk yang Anda pakai memberi kegembiraan, saya tidak menyarankan untuk menggantinya,” kata dia, dikutip dari Insider.

Marie Kondo pertama kali dikenal melalui serial Netflix-nya yang berjudul Tidying Up With Marie Kondo. Selain itu, majalah TIME juga menobatkannya ke dalam 100 Orang Paling Berpengaruh pada tahun 2015. Buku-bukunya seperti Spark Joy dan Home Edit menjadi populer dan sudah diterjemahkan ke  dalam 27 bahasa.