Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kurang Tidur? Ini Penjelasannya
Ilustrasi tidur ( Alexandra Gorn on Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Seberapa seringkah Anda begadang? Kegiatan begadang atau terjaga sepanjang malam kadang dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Namun, begadang akan membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Lalu apa yang terjadi pada tubuh saat kurang tidur?

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kurang Tidur

Dikutip dari situs resmi Kemenkes tidur merupakan kegiatan pasif yang penting terutama bagi kesehatan mental dan fisik manusia. Bahkan kualitas tidur yang baik akan berdampak baik pula pada kebugaran tubur serta kesehatan mental dan emosional. Tubuh membutuhkan istirahatkan cukup untuk memulihkan diri dari aktivitas sehari-hari. Lalu apa saja manfaat tidur bagi manusia?

  1. Memperbaiki sistem kekebalan tubuh

Imun tubuh akan semakin baik saat istirahat cukup karena akan menghasilkan cytokine, protein yang membantu menyerang infeksi dan peradangan pada tubuh. Saat cytokine kurang maka tubuh akan kesulitan melawan infeksi dan penyakit.

  1. Mengurangi stress

Saat Anda mengalami stress usahakan untuk tidur cukup dan hindari begadang. Ketika manusia tidur, tubuh akan berada di lima tahap penting pertama, kerja otak melambat dan tubuh makin rileks, kedua, tubuh tidak akan merespon suara, ketiga dan keempat akan terjadi perbaikan fisik, dan kelima akan berada di tahap REM (rapid eye movement) atau kondisi saat tidur pulas.

  1. Mengoptimalkan fungsi otak

Tidur nyenyak mampu membantu memaksimalkan kinerja otak, terutaa pada fungsi memori. Konsentrasi akan sangat terganggu ketika Anda kekurangan tidur. Selain itu otak akan lebih sulit menyimpan memori. Jika dilakukan terlalu sering maka risiko gangguan mengingat makin besar.

  1. Membantu pemulihan otot

Atlet sangat dianjurkan untuk tidur cukup karena membantu memulihkan otot. Ketika tidur, kelenjar pituitari akan melepas hormon pertumbuhan yang dibutuhkan otot untuk memperbaiki diri dan membangun jaringan.

  1. Meningkatkan produktivitas hidup

Produktivitas hidup secara umum akan meningkat jika Anda tidur cukup. Pasalnya, kekurangan tidur akan berpengaruh pada kesehatan fisik maupun psikis. Saat keduanya terganggu, produktivitas akan terganggu. Hal itu berlaku kesebaliknya.

Lalu, bagaimana jika tubuh kurang tidur?

Jika Anda kurang tidur dalam waktu lama, maka akan memicu penyakit kronis mulai dari diabetes, gangguan jantung, hingga obesitas. Tak sampai situ, kurang tidur juga akan berdampak pada depresi dan imun yang terus turun. Tak sampai situ saja, dikutip dari situs Kemenkes, penelitian menunjukkan bahwa pola tidur seseorang mempengaruhi kadar gula darah.

Untuk mengurangi dampak buruk kurang tidur, ketahui durasi tidur yang dibutuhkan manusia berdasarkan usia.

  • Usia 0-1 bulan: bayi

Bayi yang baru lahir sampai usia 1 bulan akan membutuhkan waktu tidur 14 hingga 18 jam per hari

  • Usia 1-18 bulan

Setelah memasuki bulan selanjutnya, waktu tudur bayi akan berkurang menjadi 12 hingga 14 jam per hari.

  • Usia 3-6 tahun

Anak yang sudah masuk sekolah usia 3-6 tahun membutuhkan waktu istirahat tidur minimal 11 hingga 13 jam yang termasuk tidur siang.

  • Usia 6-12 tahun

Usia selanjutnya, yakni 6-12 tahun durasi tidur yang dibutuhkan adalah 10 jam.

  • Usia 12-18 tahun

Durasi tidur akan semakin berkurang. Menjelang remaja, kebutuhan tidur yang dibutuhkan tubuh adalah 8-9 jam.

  • Usia 18-40 tahun

Kebutuhan tidur orang dewasa juga terus berkurang. Di usia ini durasi tidur yang dibuthkan hanya 7-8 jam per hari.

Selain informasi terkait apa yang terjadi pada tubuh saat kurang tidur, kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.