Bagikan:

YOGYAKARTA - Keseimbangan mikrobioma dalam usus, ternyata berkaitan dengan kesehatan seseorang secara keseluruhan. Tidak hanya pada tataran sistem pencernaan yang apabila terganggu menyebabkan sembelit dan diare, tetapi mikrobioma juga dikaitkan dengan kesehatan mental. Dalam ulasan terbaru, mikrobioma usus berkaitan dengan pengembangan dermatitis atopik yang dialami 15-30 persen anak-anak dan 10 persen orang dewasa di seluruh dunia.

Sederhananya, apa yang terjadi pada usus dan mikrobioma yang hidup di dalamnya, dapat menentukan apa yang terjadi pada kulit. Mikrobioma, melansir Medical News Today, Kamis, 8 Juni, adalah kumpulan bakteri, ragi, dan organisme hidup. Mereka memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan, termasuk kekebalan dan reaksi alergi.

Sebuah penelitian tahun 2021 menunjukkan, bahwa perubahan mikrobioma menyebabkan dermatitis atopik. Kulit adalah rumah bagi triliunan organisme mikroskopis yang hidup. Triliunan lebih dari bakteri, ragi, jamur, dan organisme lain ini hidup di tempat lain di tubuh, terutama di sistem pencernaan.

kesehatan usus pada penderita dermatitis atopik
Ilustrasi kesehatan usus pada penderita dermatitis atopik (Freepik)

Usus dan kulit berinteraksi dengan cara yang kompleks, dan masalah kesehatan yang memengaruhi satu dapat memengaruhi yang lain. Para peneliti menyebut jaringan interaksi ini sebagai poros usus-kulit. Penelitian ini, menunjukkan bahwa orang dengan penyakit radang kulit, termasuk dermatitis atopik, jerawat, eksim, dan psoriasis, seringkali memiliki mikrobioma yang tidak seimbang.

Perubahan komposisi microbiome disebut dybiosis, yang terkait dengan perubahan respon imun yang dapat menyebabkan perkembangan penyakit kulit. Sementara itu, masalah kulit seperti dermatitis atopik bisa terasa gatal, dan menggaruk kulit bisa merusak pelindung alaminya. Ini dapat mengganggu respons kekebalan dan mengubah lingkungan mikroba tubuh.

Peneliti percaya bahwa mengubah komposisi mikroba dalam usus dapat memperbaiki kondisi kulit seperti dermatitis atopik. Seperti mengonsumsi makanan probiotik yang meningkatkan kesehatan usus. Meskipun peneliti belum menemukan komposisi mikrobioma usus yang seimbang yang dapat mengatasi dermatitis atopik, tetapi probiotik memiliki efek positif pada penderita dermatitis atopik.

kesehatan usus pada penderita dermatitis atopik
Ilustrasi kesehatan usus pada penderita dermatitis atopik (Freepik)

Pakar berikan kiat mengembangkan mikrobioma usus yang lebih sehat. Diantaranya meliputi makan lebih banyak serat (kacang-kacangan, sayuran, buah, biji-bijian, dan kacang polong), makanan fermentasi (yoghurt, tempe, kombucha, kimchi, dan sauerkraut), dan mengelola stres.