YOGYAKARTA – Kebelet buang air kecil disaat sedang berhubungan seks, mungkin akan mengganggu sesi intim berdua dengan pasangan. Meski sedikit mengganggu, tetapi ini cara tubuh memberikan sinyal tertentu tentang apa yang terjadi.
Penting diketahui, terkadang sensasi ingin buang air kecil juga menunjukkan bahwa Anda akan mengalami orgasme disertai dengan ejakulasi. Tetapi di lain waktu juga bisa menandai ada masalah di kantung kemih. Jadi, bagaimana membedakan kedua situasi tersebut? Berikut, pakar menjelaskan secara detail penyebab kebelet buang air kecil saat berhubungan seks.
1. Ejakulasi
Saat orgasme, perempuan dan pria mengeluarkan cairan dari alat reproduksinya. Sensasi saat puncak ini seperti ingin pipis, menurut Adrienne Ton, praktisi perawat bersertifikat dan direktur operasi klinis di TBD Health. Ini merupakan kondisi normal bagi perempuan yang mungkin merasakan buang air kecil saat berhubungan seks. Namun kalau kondisi orgasme dan ejakulasi, yang keluar bukan berupa urin.
2. Inkontinensia
Melansir Women’s Health, Senin, 8 Mei, menurut National Institutes of Health, hampir seperempat wanita Amerika Serikat mengalami gangguan dasar panggul yang menyebabkan inkontinensia. Kondisi ini membuat kontrol kandung kemih melemah dan mudah ngompol. Tetapi seseorang dengan inkontinensia mungkin tidak hanya terjadi saat berhubungan seks. Inkontinensia dialami sepanjang waktu ketika terjadi tekanan pada dasar panggul, seperti saat batuk, bersin, atau tertawa.
3. Inkontinensia saat penetrasi
Menurut praktisi rehabilitasi panggul bersertifikat, Susie Gronski, PT., inkontinensia selama penetrasi paling sering dikaitkan dengan inkontinensia urin stress (Stress Urinary Incontinence/SUI). SUI sering dipicu melemahnya otot dasar panggul.
Gronski menyarankan paling mudah dilakukan untuk mengatasi inkontinensia saat penetrasi adalah dengan latihan kegel. Latihan ini memperkuat otot dasar panggul sehingga meminimalisir kebelet buang air kecil terutama saat bercinta. Tetapi penting pula diperiksa dan didiagnosis oleh profesional terlebih dahulu agar mendapatkan rekomendasi paling tepat.
4. Inkontinensia saat orgasme
Gronski menjelaskan, bentuk inkontinensia yang dialami saat orgasme cukup jarang terjadi dibandingkan inkontinensia saat penetrasi. Biasanya disebabkan kandung kemih terlalu aktif sehingga sulit dibedakan antara orgasme dan kebelet pipis.
5. Klimakturia
Inkontinensia dialami oleh wanita, sedangkan klimakturia dialami pria. Klimakturia adalah buang air kecil saat ejakulasi dan mungkin merupakan gejala gangguan pada prostat, seperti prostatektomi.
“Selama prostatektomi, sfingter uretra internal, yang berada di leher kandung kemih, diangkat. Sfingter uretra internal dan sfingter uretra eksternal yang terletak pada puncak prostat, erat dalam mengontrol urin,” jelas Gronski.
Kondisi ini bisa dipicu mengonsumsi obat obat yang digunakan mengobati gejala pembesaran prostat dan tekanan darah tinggi yang dapat mengendurkan otot prostat dan kandung kemih. Efeknya akan sama dengan pria yang mengalami klimakturia.
BACA JUGA:
Gronski menyarankan sejumlah cara mengatasi kebelet buang air kecil saat berhubungan seks. Seperti buang air kecil sebelun berhubungan seks, gunakan cincin penis, latihan otot dasar panggul atau kegel, kenakan kondom saat berhubungan seks, dan melakukan tindakan medis oleh dokter profesional.