JAKARTA – Depresi sering terjadi tanpa disadari. Pun jika sadar, tandanya kerap diabaikan. Kebanyakan orang lebih memilih membuang kesedihan dan kepedihan yang mereka rasa ketimbang mengakui dan menerimanya agar tidak terlihat lemah.
Padahal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, depresi dapat membahayakan kesehatan. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, sekitar 10 hingga 25 persen wanita dan 5 hingga 12 persen pria terdiagnosis menderita depresi klinis di satu fase tertentu dalam hidup mereka.
Untuk itu, inilah sembilan hal yang dapat Anda jadikan acuan untuk mendeteksi depresi sejak dini agar Anda bisa mencari tahu sumber masalah dan melakukan penanganan yang tepat.
Terlalu percaya diri
Sebagian besar orang mengatasi depresi dengan bersikap kebalikan dari apa yang benar-benar dirasakan. Misal, ketika Anda putus asa dengan karier di kantor, Anda bisa saja bertindak nekat tanpa pertimbangan matang untuk resign dari kantor lama dan mencari pekerjaan baru untuk mendapat prospek lebih baik, dengan anggapan bahwa Anda pasti bisa mendapat pekerjaan baru tersebut, padahal belum tentu.
Mencari pelarian
Saat dilanda banyak beban, seseorang cenderung mencari pelarian bersifat destruktif. Misal, mengonsumsi alkohol berlebih hingga mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Ya tidak jarang orang memilih menjadikan hal atau zat adiktif seperti alkohol sebagai pelarian untuk sejenak melupakan rasa sakit emosional.
BACA JUGA:
Gampang tersulut emosi
Sedikit perbedaan pendapat langsung memancing amarah Anda. Luapan kemarahan berlebih atau tidak pada tempatnya bisa jadi tanda bahwa kondisi mental Anda sedang tidak stabil.
Sering bersosialisasi
Bersosialisasi dan punya banyak teman memang berdampak positif. Namun jika bersosialisasi dengan tujuan menghindari kesendirian, itu perlu diwaspadai. Seringkali, orang-orang bukannya tak suka sendirian. Mereka hanya merasa takut bahwa kesendirian akan membuat mereka harus ‘bergumul’ dengan pikiran dan perasaan tertekan dan penuh kesedihan.
Merasa kosong
Jika Anda tidak bisa menerima rasa sedih dan terus menerus mengabaikannya, lambat laun hati akan menjadi hampa dan mati rasa.
Sulit konsentrasi
Tanda depresi yang paling sering adalah susah berkonsentrasi. Rasa kantuk memang bisa menyebabkan seseorang kehilangan konsentrasi, tapi pada orang depresi konsentrasi hampir sulit bahkan sama sekali tidak bisa dilakukan.
Hilang rasa ketika dipuji
Biasanya reward positif dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Tapi jika pujian tulus, penghargaan, atau hadiah dalam bentuk apapun tidak berhasil menyuntikkan semangat ke dalam diri, maka bisa jadi ini tanda Anda sedang depresi.
Bekerja terlalu keras
Selain zat adiktif, pekerjaan pun sering dijadikan pelarian saat suasana hati sedang gusar. Bisa jadi, ini adalah mekanisme koping Anda dalam merespon perubahan yang tidak diinginkan.
Reaksi berlebih
Tanda Anda sedang mengalami depresi dapat dilihat dari bagaimana Anda menyikapi hal-hal yang terjadi di lingkungan. Anda mudah bersedih dan merisaukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu disedihkan. Sebaliknya, ketika ada hal yang sebenarnya perlu dirisaukan, Anda malah bersikap tak acuh.
Hanya Anda yang bisa mengenali dan mengubah diri sendiri. Seperti kata Abraham Maslow sang psikolog kenamaan, “Hal terpenting dalam mengubah diri adalah mengubah kesadarannya pada diri sendiri.” Sadari apa dirasakan dan berjuang lah melawannya.