YOGYAKARTA – Sampai saat ini sebagian masyarakat beranggapan bahwa berhubungan intim di masa kehamilan sangat berbahaya. Bahkan ada pula yang menganggap bahwa spema bisa menyebabkan kontraksi pada ibu hamil. Benarkah hal tersebut terjadi?
Menguak Fakta Sperma Bisa Menyebabkan Kontraksi
Harus diketahui bahwa melakukan kegiatan seksual dengan pasangan yang tengah hamil adalah boleh asal dilakukan secara hati-hati. Berhubungan intim juga tidak mengganggu keselamatan bayi. Bahkan, ejakulasi di dalam rahim hingga menyebabkan sperma masuk juga tidak tidak ada hubungannya dengan keselamatan bayi.
Dikutip dari AI Care, sperma atau air mani yang masuk ke dalam rahim di masa kehamilan tidak membahayakan janin maupun ibu hamil. Namun harus diketuhi bahwa air mani terdiri dari berbagai komposisi salah satunya adalah prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat alami yang menyerupai hormon yang bisa mempengaruhi fungsi tubuh, salah satunya memicu kontraksi rahim. Akan tetapi zat ini juga bisa jadi penyebab jaringan pada rahim lebih rileks.
Harus diketahui bahwa kontraksi pada ibu hamil bisa terjadi karena beberapa hal lain yang berhubungan dengan aktivitas seksual.
Namun kontraksi yang terjadi saat berhubungan seksual hanya sebentar dan akan reda dalam hitungan jam. Kontraksi juga tidak membawa dampak berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
BACA JUGA:
Kontraksi pada ibu hamil saat hubungan seksual bisa dipicu oleh beberapa hal yakni sebagai berikut.
- Orgasme
Secara umum orgasme adalah kondisi di mana seseorang tengah mencapai puncak kenikmatan yang muncul karena kegiatan seksual. Orgasme bisa dialami oleh pria maupun wanita, termasuk ibu hamil. Orgasme bisa jadi salah satu pemicu kontraksi. Hal itu terjadi karena orgasme mampu memicu pelepasan hormon oksitosin yang mampu merangsang kontraksi di rahim.
- Rangsangan di Puting Ibu Hamil
Puting ibu hamil akan bertambah sensitif karena adanya perubahan hormon sekaligus meningkatnya aluran darah ke payudara. Sedangkan rangsangan seksual yang berupa sentuhan mampu memicu kontraksi pada ibu hamil. Tak perlu khawatir karena kontraksi akan reda.
- Posisi Seksual Tertentu
Meski aktivitas seksual dibolehkan selama masa kehamilan, pasangan juga harus tahu bahwa posisi seksual yang aman. Tidak semua posisi hubungan intim bisa dilakukan dengan leluasa saat hamil, berbeda saat pasangan tidak dalam kondisi hamil.
Harus diketahui pula bahwa posisi seksual tertentu mampu memancing kontraksi pada ibu hamil khususnya saat trimester ketiga kehamilan, di mana janin makin besar dan berkembang. Komunikasikan posisi seksual yang aman kepada pasangan agar tidak memicu kontraksi namun tetap nyaman dilakukan.
- Gerakan Seksual yang Terlalu Keras
Tidak hanya posisi seksual, gerakan tertentu yang dilakukan saat aktivitas seksual dapat memicu kontraksi pada ibu hamil. Gerakan ini tidak hanya dilakukan oleh pihak wanita namun pria, oleh karena itu penting untuk saling komunikasi agar gerakan seksual bisa dikontrol dengan baik. Usahakan untuk tidak bergerak terlalu keras agar tetap aman dan nyaman.
Itulah informasi tentang sperma bisa menyebabkan kontraksi. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya kunjungi VOI.ID.