Bagikan:

JAKARTA - Saat mencari cara untuk menurunkan berat badan, kemungkinan besar Anda akan menemukan informasi, atau iklan, soal teh detoks. 

Beberapa tahun belakangan, teh detoks memang sedang populer karena punya klaim dapat menurunkan berat badan sampai sekian kilogram. Pastinya ini sangat menggiurkan, bukan? Hanya minum teh setiap pagi atau malam, bisa langsing seketika tanpa repot. 

Namun, sebelum Anda tergoda untuk membeli, mari cari tahu dulu, sebenarnya apa itu teh detoks dan apakah memang terbukti efektif menurunkan berat badan?

Menurut penjelasan Harvard Medical School, teh detoks umumnya menggunakan teh laksatif yang memang berfungsi untuk memperlancar pencernaan. Maka tak heran bila setelah diminum, Anda akan lebih sering buang air besar.

Teh detoks juga punya sifat diuretik, yang membuat orang jadi sering buang air kecil. Setelah minum teh detoks, Anda akan sering buang air sehingga tubuh terasa lebih ringan. 

Umumnya teh detoks punya klaim bisa membuat tubuh lebih berenergi, turun berat badan, lancar buang air besar, serta membantu organ hati membuang racun dalam tubuh. 

Namun, sangat sedikit jurnal medis yang menjelaskan mengenai detoks yang mengandalkan teh dan hubungannya dengan berat badan.

Dalam beberapa iklan, teh detoks digambarkan lebih baik daripada teh hitam atau teh hijau biasa. Menurut ahli diet Anna Taylor, MS, RD, LD, teh hijau dan teh hitam memang sudah terbukti memberikan manfaat untuk kesehatan. 

Pada produk teh detoks umumnya ada kandungan selain teh hijau atau hitam, misalnya bahan yang bersifat diuretik seperti daun jelatang atau obat pencahar seperti daun senna. 

Kata Anna, minum teh detoks tidak membantu pembakaran lemak. Memang ada penurunan berat badan, tapi ini hanya sementara karena tubuh kehilangan limbah dan berat air. 

"Tidak ada teh, apapun yang kandungannya, dapat menangkal kerusakan dari pola makan yang buruk," jelas Anna. 

Untuk meningkatkan kemampuan detoksifikasi alami pada tubuh, Anda disarankan untuk makan serat 25-35 gram per hari untuk memperlancar buang air besar. Juga minum cukup air, makan buah dan sayur setiap hari, ditambah dengan rutin olahraga. 

Dengan pola hidup sehat ini, tubuh akan mengeluarkan racun melalui keringat, juga melalui buang air kecil dan buang air besar.

"Kami tidak memiliki bukti bahwa teh detoks memiliki kemampuan membuang racun keluar dari tubuh lebih dari teh hijau," pungkas Anna.

"Organ-organ tubuh, ginjal, hati, saluran pencernaan, serta sistem kekebalan adalah pusat detoksifikasi alami tubuh kita sendiri. Hingga saat ini penelitian gagal membuktikan manfaat tambahan dari teh detoks." 

Daripada minum teh detoks, Anna menyarankan untuk mengonsumsi teh hijau karena biasanya lebih rendah kafein, pun ada kandungan antioksidan lebih tinggi. 

Stella Metsovas, spesialis kesehatan usus dan ahli gizi klinis bersertifikat, mengatakan bahwa tak ada produk yang secara ajaib bisa mendetoksifikasi saluran pencernaan termasuk usus besar, kecuali rajin makan buah dan sayur.