Bagikan:

JAKARTA - Gary Iskak seakan tidak jauh dari pemberitaan. Namanya seringkali diseret pada beberapa kasus hingga kehidupan pribadinya disorot. Puncaknya, pada tahun 2022 ia mengalami sirosis hati dan hepatitis C hingga koma di rumah sakit.

Beruntungnya ia mendapat perawatan dan kesempatan untuk kembali. Hingga saat ini ia mengaku kejadian itu merupakan salah satu rezeki terbaik yang ia pernah terima.

“Udah jalannya. Ya enggak tahu mungkin memang sudah jalannya seperti itu, harus dijalanin aja. Bersyukur aja, nikmatin. Paling itu aja… dalam artian kita harus membenahi diri kita lagi untuk bisa menjadi lebih baik,” kata Gary Iskak saat berkunjung ke Kantor VOI Media, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

“Karena itu suatu rezeki luar biasa. Itu sudah pasti karena kita semua belajar dari experiencesnya, dari pengalaman itu sendiri. Yang lucu memang kita enggak bisa mengalahkan seperti itu. Memang sudah jalannya dari Allah jadi kita harus berterima kasih juga ya rasa terima kasihnya untuk diri tadi untuk menjadi lebih baik lagi,” lanjutnya.

Gary Iskak (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Tidak hanya itu namanya juga sempat terseret karena kasus penyalahgunaan narkoba. Berbeda dari yang pertama kali ini ia dinyatakan tidak memakai narkoba. Menurutnya hal itu bukan sesuatu yang perlu disesali.

“Sebenarnya kalau ngomongin penyesalan itu kita enggak boleh sebenarnya, karena itu sudah terjadi dan keputusan kenapa kita sebelumnya enggak pikirin dengan baik. Tapi yang kita harus pikirin ke depannya bagaimana semuanya itu tidak terulang kembali,” katanya.

Proses membenahi diri ini terasa sulit bagi aktor kelahiran 10 Juli ini. Pasalnya, ia pernah mendalami ilmu agama namun pada satu titik ia juga merasa sulit.

“Pernah tapi waktu saat itu kita sebagai muslim kan saya mikirnya nyebut nama Allah itu susah sekali. Padahal udah segitu belajar ya memang masih taraf belajar itu belum tinggi tapi tahu sudah lumayan cukup. Segitu aja kita belum kesebut," kenangnya.

"Kalau sampai kita benar-benar dipanggil kan masuknya kemana ya kita tahu kan. Dengan tidak menyebut namanya aja syahadat dan lain lain pasti risikonya luar biasa ditanggung sendiri. Belum tentu kita kuat nanggung siksa kubur,” lanjut Gary.

Gary Iskak (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Akan tetapi momen itu tidak membuatnya menyerah. Gary Iskak merasa ia terus diingatkan kepada Allah untuk terus beribadah dan memulai kebiasaan kecil.

“Selalu sih maksudnya dalam arti kita gak pernah berhenti walaupun jatuh bangun lagi yang penting di saat kita jatuh itu kita gak lupa sama Allah supaya kita bisa bangun lagi,” katanya lagi.

Masa-masa koma itu yang membuatnya tersadar akan kasih Allah. Aktor 48 tahun itu juga merasakan bagaimana doa orang-orang di sekitarnya bisa membuat ia semangat menjalani kehidupan.

“Sakit kemarin sih, itu paling indah. Karena benar-benar di situ ngerasa dikasih kesempatan untuk kembali menjalankan itu. Kalau yang lainnya ya masih di sini di dunia. Kalau itu ada tarafnya momen memang gue di beda alam nih,” katanya.

“Ibu, mertua sama anak-anak yang bisa bikin bangun lagi. Dalam hati saya bilang saya masih ada tanggungan buat ibu saya dan anak-anak jadi minta kesempatan untuk menjalaninya lagi. Alhamdulilah dikasih sampai sekarang masih dijalani,” kata Gary Iskak.

Fokus Kembali pada Akting 

Gary Iskak (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Gary Iskak pun kembali berakting dan fokus dengan film horor. Pada tahun 2022, ia membintangi Trah 7 dan Uti Deng Keke. Kemudian di tahun ini ia memilih film Pesugihan: Bersekutu dengan Iblis sebagai film terbarunya.

“Kalau masalah kerja dan syuting memang bagian rezeki, tapi masalah bisa dikasih kesempatan itu keajaiban yang memang gak bisa gak semua orang bisa dapat. Ada yang benar-benar gak bisa balik, ada yang balik tapi tidak sempurna, ada yang balik dikasih untuk memperbaiki. Saya salah satunya jadi jalanin aja,” jawabnya.

Menjalani serangkaian pasang surut dalam kehidupan membuat Gary Iskak ingin bertaubat dan hidup dengan seikhlasnya. Ia menyadari dirinya jauh dari sempurna namun ia ingin berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Gary Iskak (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

“Menjadi lebih baik aja, gak mau neko-neko sih. Toh karena kita gak hanya di sini hidupnya, yang lama kan di sana. Dan yang paling dekat dengan kehidupan ya kematian. Mau ngapain lagi. Kalau kita enggak nyari amal ibadah yang luar biasa,” jelas suami Richa Novisha itu.

“Kalau ngomongin secara detail ya pasti semua ngomonginnya sama. Saya juga teguran yang luar biasa sampai mau lewat juga kan itu udah luar biasa buat saya kalau dulu kan enggak mikir. Sekarang kan udah mikir. Wah gila gak semua orang bisa mendapat kesempatan ini. Itu aja sebenarnya intinya,” katanya lagi.

Menjelang bulan Ramadan, Gary Iskak ingin menjadi seorang muslim yang taat mulai dari sedekah dan ibadah dengan wajib. Semua yang ada di dunia merupakan tanggung jawab seseorang yang akan dipertanyakan di akhirat.

Gary Iskak (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

“Buat apa sih yang dikejar di dunia ini? Yang di akhir dunia kan kematian. Ya sekarang bisa juga gak nunggu puasa tapi kalau dapat di bulan puasa ya Alhamdulillah maksudnya di bulan suci semua dosa dihilangin kalau kita tawakal tawaduh itu akan dihapusin segala dosa-dosanya. Kalau engga ya perbaiki lah lebih baik,” katanya.

“Kita gak bisa melakukan yang sama dengan sedekah, kewajiban yang ditinggalin, semua intinya kalau kita tidak menjalankan dari Allah ya tidak ada artinya. Sedekah tapi gak jalanin kewajiban ya percuma. Gak dapat nilainya. Segala sesuatu yang kita punya kan Allah, dan yang kita punya dipertanggung jawabkan jadi ya mau ngapain lagi,” tutup Gary Iskak.