Bagikan:

JAKARTA - Pengomposan adalah cara paling sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mendukung gaya hidup go green dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Anda cuma perlu memasukkan sisa makanan dan sampah dapur ke tempat pengomposan, alih-alih membuangnya begitu saja ke tempat sampah. Untuk memulai proses ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Berikut tips memulai membuat pupuk kompos, dilansir dari Taste of Home, Jumat, 3 Maret.

Temukan teknik kompos yang tepat

Sebelum mengubah kulit kentang dan sisa buah maupun sayuran sebagai kompos, coba perhatikan terlebih dahulu kondisi di sekitar rumah. Jika Anda memiliki rumah kecil atau pekarangan yang sempit, pilihlah wadah kompos yang juga kecil sehingga tidak boros tempat. Jika rumah Anda besar dengan pekarangan yang luas serta ingin fokus membuat kompos. Maka coba pertimbangkan membuat kompos multi-tahap Anda sendiri. 

Idealnya, sistem kompos terbagi jadi dua bagian, satu untuk kompos aktif (yang bahannya ditambahkan secara teratur) dan satu lagi untuk kompos yang siap digunakan. Setelah Anda memutuskan teknik kompos yang tepat, barulah kemudian Anda siap memasuki tahap selanjutnya.

Tahu apa yang membuat kompos baik dan apa yang tidak

Setelah siap, Anda perlu tahu persis jenis bahan apa yang ramah dan tidak untuk membuat kompos. Ada beragam sampah biodegradasi yang tidak bisa dikomposkan di rumah karena alasan kesehatan, higiene, dan kemampuan urai. Benda-benda tersebut meliputi daging merah dan sampah daging, tulang, daging ikan dan tulangnya, minyak atau lemak, kotoran manusia atau peliharaan (kecuali kotoran hewan herbivor seperti kelinci dan kuda),

Sedangkan sampah dapur terbaik untuk dimasukkan ke dalam tumpukan kompos adalah sisa buah dan sayur karena mudah terurai dan berbeda dengan produk hewani tidak menarik perhatian tikus dan serangga. 

Jangan ragu memasukkan bubuk kopi dan kantong teh ke dalam kompos juga. Anda juga perlu menambahkan daun kering atau potongan rumput untuk menyeimbangkan campuran kompos.

Potong bahan-bahan kompos

Dalam hal kompos, semua bahan pada akhirnya akan terurai. Namun, jika Anda ingin bahan ini berubah menjadi kompos lebih cepat, sebaiknya potong bahan jadi potongan yang lebih kecil, di bawah empat inci. Jadi jika Anda memiliki beberapa apel busuk, potong saja menjadi empat bagian sebelum membuangnya.

Rutin mengaduk

Jika dibiarkan begitu saja, tumpukan kompos akan berubah jadi tumpukan sampah yang berbau. Agar kompos bisa berfungsi, pastikan untuk rajin mengaduk. Jika Anda memiliki komposter di wadah yang kecil, aduk saja beberapa kali seminggu. Jika Anda memiliki tumpukan yang lebih besar di halaman, gunakan garpu rumput untuk mengaduknya dengan baik. Lebih banyak aliran udara dalam kompos berarti bahan-bahan tersebut lebih cepat rusak.

Kenali serangga mana yang baik dan tidak

Dalam hal kompos, kemunculan cacing merupakan  tanda  kompos yang baik karena mereka membantu mempercepat proses penguraian. Serangga pil (atau kutu kentang) juga merupakan penghuni kompos.

Namun jika ada kawanan lalat atau banyak kumbang, Anda mungkin perlu menyesuaikan bahan kompos Anda. Makhluk-makhluk ini tidak selalu buruk untuk kompos, tetapi mereka tidak membantu penguraian. Pertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak bahan kering seperti daun-daun tua atau sobekan koran ke dalam kompos Anda.

Ketahui kapan kompos siap dipakai

Untuk mengetahui kapan kompos benar-benar bekerja dan siap digunakan, Anda perlu membeli termometer kompos. Alat ini terlihat seperti termometer daging. Kompos yang terurai secara aktif dapat mencapai suhu hingga 71 derajat celcius. Pada akhirnya, tumpukan itu akan mendingin yang menunjukkan bahwa Anda telah mencapai tingkat kompos yang tepat untuk digunakan di taman Anda, biasanya sekitar 20 derajat celcius atau lebih.

Tak perlu khawatir jika proses pengomposan Anda terasa lama. Ingat, karena ini adalah bahan organik, maka semuanya akan rusak pada masanya. Apakah Anda membutuhkan waktu tiga bulan atau satu tahun penuh, hasil pupuk kompos akan sepadan.