Sebelum membaca, mohon diperhatikan artikel ini tidak mengajarkan pembaca untuk melakukan upaya bunuh diri. Bunuh diri bukanlah solusi. Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri, jangan ragu untuk segera hubungi psikolog dan psikiater terdekat. Kunjungi laman pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri klik di sini.
JAKARTA - Cerita film bisa jadi sama dengan cerita hidup pemainnya. Hal itu dialami Clara Bernadeth ketika memintangi film Kembang Api.
Diperankan oleh Ringgo Agus Rahman, Donny Damara, Hanggini, dan Marsha Timothy, film Kembang Api akan tayang serentak diseluruh Indonesia pada tanggal 2 Maret 2023. Film ini menceritakan pemainnya yang mencoba bunuh diri namun mendapat kesempatan untuk berfikir ulang.
Dibalik paras cantiknya, siapa sangka aktris cantik Clara Bernadeth memiliki pengalaman hidup serupa. Alasannya mulai kedua orangnya yang hampir berpisah, sampai dia sendiri mengalami mental abuse.
Apa yang dialaminya, mirip dengan cerita dalam film Kembang Api. Pengakuan Clara ini, disampaikan dalam video berdurasi lebih dari 5 menit. Mengawali cerita saat dirinya duduk dibangku sekolah, dimana hubungan orangtuanya sedang tidak baik. Ia memilih untuk pergi dari rumah.
"Pernah tuh aku pulang sekolah tapi tidak pulang kerumah, tapi aku nginep dirumah teman. Aku ngerasa hidup gw gimana? Bingung lah pastikan. Karena waktu itu orang tua aku mau pisah. Dengan kepergian aku tuh membuat orang tua malah jadi ga pisah sebenarnya. Sampai sekarang, puji tuhan mereka masih bareng. Itu yang sampai sekarang aku punya presfektif berbeda sama keluarga," ungkapnya.
Selain itu, kejadian menyakitkan juga pernah dialaminya." Sebenarnya aku dulu sempat mengalami yang namanya bukan KDRT ya. Tapi emotional abusif sama seseorang. Dia tuh tipenya kalau marah yang teriak, lempar barang, cuma sudah membahayakan lah. Aku baru sadar, kalau itu termasuk dalam salah satu kekerasan dalam hubungan. Walaupun bukan fisik, tp secara emosional kita di abuse. Secara mental.aku kena banget," ujarnya sampai meneteskan air mata.
"Bahkan itu membuat aku bingung, linglung, ga fungsional secara apapun. Ditengah-tengah itu, aku lagi nyetir sendiri. Pulang dari rumah dia, habis berantem terus diancem, aku sempat merasa apa gw tabrakin aja ini mobil ya, dia senang kali ya. Perlakuan dia pada aku tuh membuat aku ga ada willingness untuk hidup. Tertekan banget hidup aku," tambahnya.
Clara bersyukur memiliki kakak seorang psikolog, hingga dirinya mengetahui tentang masalah mental. "Dulu kita belum tahu mental illness itu apa. Mental health issue apa. Dulu tuh belum banyak dibahas. Thanks God, kakak aku psikolog, jadi kita banyak ngobrol soal mental illness pentingnya menjaga hati, pikiran kita, dan apapun yang kita lewatin. Kalau trauma itu jangan dikubur, jangan ditutupin, jangan dibiarin," terangnya.
"Alasan aku tidak jadi mengakhiri hidup, karena waktu itu terbesit ada mamah papah yang nunggu aku dirumah. Dan aku bersyukur banget dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai aku. Dorongan dari sekitar kita, itu penting banget. Ketika kita dikelilingi orang-orang yang tepat, benar-benar support dan mencintai kita, itu bisa menjadi motivasi disaat pemikiran rusak itu muncul," tambahnya.
BACA JUGA:
Clara juga bersyukur, bisa mendapatkan banyak ujian, karena dengan begitu banyak pengalaman yang ia terima. "Jujur, aku bersyukur aja sih. Kalau ga ada masalah-masalah itu, mungkin aku jadi ga belajar karena masalah-masalah itu mungkin dari masalah relationship aku belajar, oh orang tepat seperti ini, mereka ga bakal nyakitin kamu, do this, do that yang membahayakan kamu. Karena bagaimanapun juga, masalah mental, masalah emosional, apapun yang terjadi dalam diri kita, adalah tanggung jawab kita. Mau masalah dari luar sekeras apapun, tapi kita yang diberi tanggung jawab sama Tuhan untuk menjaga hidup kita sendiri, dengan tidak mengakhiri hidup kita sendiri. Karena bagaimanapun juga, semua masalah akan ada titik terangnya juga," ungkapnya.
Clara juga berpesan, saat mengalami masalah, untuk tidak mudah menyerah." Aku tidak tahu apa yang terjadi sama diri kalian. Masalah apa yang terjadi sama kalian saat ini. Satu hal.yang bisa aku bilang adalah, jangan menyerah. Karena kita tidak tahu kedepannya.masalah itu akan membawa kita ke tempat mana. Karena Habis Gelap terbitlah terang," jelasnya.