JAKARTA - Malam puncak Grammy Awards 2023 sukses diselenggarakan pada 6 Februari lalu. Meski begitu, deretan kontroversi dan protes masih dilontarkan oleh sejumlah pihak, termasuk sutradara Spike Lee.
Melalui wawancara terbarunya, Spike Lee tidak terima dengan kekalahan Beyoncé untuk kategori tertinggi di Grammy, Album of the Year.
“Saya bukan presiden Bey Hive (nama penggemar Beyoncé), tapi saya cinta dan mendukung dia. Albumnya luar biasa. Saya tahu dia menang puluhan Grammy, tapi nominasi empat kali untuk Album of the Year dan dia kalah setiap saat?” kata Spike Lee melansir The Guardian.
“Tidak bermasuk meremehkan artis seperti Adele atau Harry Styles yang menang. Ini bukan salah mereka, tapi ini omong kosong!” katanya lagi.
Sesuai yang dibicarakan Spike Lee, Beyoncé mungkin menjadi artis dengan nominasi Grammy terbanyak sepanjang masa, namun ia tidak pernah memenangkan kategori Album of the Year yang menjadi kategori teratas.
BACA JUGA:
Istri Jay-Z itu dikalahkan Adele pada tahun 2017, Beck pada tahun 2015, dan Taylor Swift pada 2010. Pada tahun ini, album Renaissance dikalahkan album Harry’s House milik Harry Styles pada tahun 2022.
“Ada sejarah artis kulit hitam yang datang ke acara seperti ini dan tidak menang. Kita semua tahu pekerjaan mereka bagus karena seni berbicara dengan sendirinya. Tapi ini selalu menyeret wilayah validasi,” lanjut Spike Lee.
“Saya ingin memberi dukungan untuk saudara saya, Beyoncé. Kita tahu apa yang terjadi. Ini benar-benar kejahatan, penipuan, akal-akalan!” klaim Spike Lee.
Seruan dari protes itu juga sempat terdengar kala Harry Styles berdiri di panggung dan hendak menyampaikan pidato. Seseorang dari barisan penonton berteriak, “Beyoncé yang seharusnya menang!”
Kalah dari Harry Styles, nyatanya Beyoncé membuat legenda dengan kemenangan ke-32. Ia memenangkan kategori Best R&B Song serta Best Dance/Electronic Music Album.