JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia seni Indonesia. Norbertus Riantiarno, pendiri Teater Koma meninggal dunia pada Jumat, 20 Januari pukul 6.58 WIB.
Hal tersebut terkonfirmasi dari unggahan Insta Story dari Teater Koma. “Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, suami, ayah, kakak, guru kami tercinta, Norbertus Riantiarno, di rumah beliau,,” bunyi pernyataan dalam unggahan tersebut.
“Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau,” sambung pernyataan itu.
BACA JUGA:
Jenazah akan disemayamkan di Sanggar Terater Koma di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Keemudian pemakaman akan dilakukan keesokan hari.
"Penguburan almarhum direncanakan Sabtu, 21 Januari 2023, sebelum pukul 12.00 WIB siang, di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor."
Belum diketahui penyebab yang jelas mengenai meninggalnya Nano, sapaan akrab Norbertus Riantiarno. Namun, dalam beberapa waktu terakhir ia dikabarkan mengidap penyakit kanker paru.
Nano yang sudah aktif sejak tahun 1960-an dikenal baik sebagai orang yang punya pengaruh di dunia seni Indonesia. Teater Koma yang didirikannya pada 1 Maret 1997 merupakan salah satu grup teater terbaik di Indonesia.
Hingga 2015, Teater Koma pimpinan Nano Riantiarno sudah memproduksi 140 pementasan, baik di televisi maupun di panggung.
Teater Koma banyak mementaskan karya Nano Riantiarno, diantaranya Rumah Kertas, Maaf.Maaf.Maaf., J.J, Trilogi OPERA KECOA (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Opera Primadona, Sampek Engtay, Semar Gugat, Opera Ular Putih, Republik Bagong, Republik Togog, Republik Petruk, Sie Jin Kwie, Rumah Pasir, Sie Jin Kwie Kena Fitnah, Sie Jin Kwie di Negri Sihir, Demonstran, Republik Cangik, dan lain sebagainya.