Bagikan:

JAKARTA - Perjuangan Denada untuk mendapatkan kesembuhan anaknya, Aisha di Singapura kembali viral. Denada dibandingkan dengan istri Indra Bekti yang sudah membuaka donasi ketika Bekti dirawat baru empat hari. Sementara, Denada dua tahun berjuang melawan leukimia tidak mau menerima donasi.

Denada merasa bisa melewati badai hidupnya dengan baik. Kini sang putri sudah sembuh dan menetap di Singapura. Di sela kesibukannya mengantar Aisha sekolah, Denada bisa tetap berkata dengan bolak-balik Indonesia.

"Tuhan memberikan aku satu kesempatan berbuat hal baik hari ini, menyenangkan orang lain, membantu orang lain dan di saat rasa-rasa ini di Singapura rasanya serba menantang. Kita helpless kayak seperti haduh betapa menantang menyulitnya semua ini. Bagaimana caranya saya bisa melalui semua ini. Pertanyaan seperti itu. Jadi mungkin secara psikologi membuat aku merasa bahagia di saat aku merasa helpless, tapi Allah izinkan aku membuat impact dalam hidup orang. There is no such thing as giving up karena selalu ada jalan selalu ada cara," jelasnya saat berbincang dengan VOI beberapa waktu lalu.

Diakui Denada, dia pernah merasa helpless. Seolah tak punya jalan keluar dengan menjual aset-aset yang dimilikinya untuk pengobatan Aisha.

"Yang paling sulit adalah aku di sana kan praktis cuma berdua sama Aisyah dan kita menjalani ini dari tahun 2018 dimana di tahun 2020 tiba-tiba pandemi jadi kayak wah pr-nya nambah nih dengan segala keadaan tiba-tiba yang kita tiba-tiba harus menyesuaikan. Yang paling menantang di saat aku berada di situasi yang helpless kayak kita tidak tahu apa yang terjadi kan itu yang terjadi selama pandemi. Semua serba ketidakpastian. Kita gak bisa prediksi kapan aku bisa kerja lagi, kapan aku bisa balik ke Indo dan show lagi. Kapan aku mulai mencari nafkah secara normal," tanyanya.

Tapi Tuhan memberikan jawaban dengan indah. Semangat pantang menyerah Denada disambut dengan kesempatan berkarya lagi sebagai penyanyi.

"Entertainment sampe sekarang masih aku lakukan masih aku jalani banget aku baru aja dengan JFlow aku baru launch lagu baru judulnya Lagu Batak," kata Denada.

Lagu Batak adalah salah satu karya lahir di salah satu masa tersulit Denada di Singapura. "Lagi pandemi, nggak bisa balik ke Indonesia, kesulitan secara finansial, tapi alhamdulilah Allah izinkan aku punya karya dibantu JFlow. Itu hal yg aku juga bersyukur banget gitu kepada Allah. Bahasanya Batak dan pertama kali aku ngerap bahasa batak tapi yang bikin lagunya orang Ambon. Jadi ini hal yang luar biasa ya, di Indonesia itu seperti itulah hal yang kita banggakan sekali," katanya.