Bagikan:

YOGYAKARTA - Pulau Dewata, Bali, mempunyai tren hingga ke mancanegara berkat pesona wahana alamnya. Tapi rupanya tak cuma itu saja yang menarik dari pulau satu ini. Sebab Bali juga betul-betul kental akan tradisi, yang mana hal itu juga terefleksi pada sistem masyarakatnya berbusana. Apalagi pakaian daerah Bali nya.

Pakaian tradisional Bali sebenarnya bervariasi walaupun secara sepintas tampak hampir sama, malahan masing-masing tempat memiliki ciri khas dan keunikannya. Berikut sebagian baju adat Bali yang sarat makna dan penting untuk Anda ketahui.

Jenis Pakaian Daerah Bali

Pakaian Safari

Ilustrasi Pakaian Adat Bali (Foto Ruben Hutabarat - Unsplash)
Ilustrasi Pakaian Adat Bali (Foto Ruben Hutabarat - Unsplash)

 

Berbeda dengan kebaya, pakaian safari merupakan baju adat yang digunakan oleh kaum pria.

Pakaian safari berbentuk seperti kemeja umum yang disertai dengan kerah dan kancing. Tak lupa dilengkapi dengan saku yang dirancang di bagian kanan dan kiri.

Umumnya pakaian safari ini identik dengan kebersihan, jadi warna pakaian safari yakni putih. Warna putih juga bisa melambangkan kesucian dan kesakralan.

Kebaya Bali

Kebaya adalah salah satu baju adat dari Bali yang digunakan oleh kaum hawa.

Kalau diperhatikan sekilas, kebaya ini tampak seperti baju adat Jawa. Tapi sebetulnya kebaya Bali berbeda dengan kebaya Jawa.

Kebaya Bali mempunyai lengan dan bahu dengan desain terbuka, meskipun kebaya Jawa umumnya berdesain tertutup.

Kebaya Bali ini digunakan pada waktu acara - acara resmi dan penting saja, seperti pernikahan, ritual keagamaan, hari raya, maupun acara - acara Adat lainnya.

Saput

Saput ialah sejenis kain bercorak yang umumnya dipakai pada komponen lapisan atas dari kamen. Jadi penggunaan saput ini yakni sesudah kamen terpakai dengan baik.

Adapun sistem untuk mengaplikasikan saput, yakni dengan mengikatkannya di sekitar pinggang dan diputar dari kanan ke kiri.

Kain saput seringkali digunakan dalam jenis upacara keagamaan atau pernikahan oleh masyarakat Bali.

Kamen

Kamen merupakan kain yang dipakai sebagai bawahan dari baju adat Bali. Kamen ini umumnya dipakai pada tiap-tiap upacara agama ataupun aktivitas adat di Bali. Kamen terbuat dari kain yang tipis.

Kamen ini juga bisa dipakai oleh wanita ataupun pria dengan peraturan penggunaan yang berbeda.

Penggunaan kamen untuk wanita yakni dengan sistem diikatkan melingkar pada komponen pinggang dari sisi kiri ke kanan. Kemudian diikat dengan sebuah selendang di pinggang supaya kamen tak lepas.

Meskipun penggunaan kamen untuk pria yakni dengan sistem diikatkan melingkar pada komponen pinggang dari sisi kiri ke kanan. Kemudian pada komponen depan di buat lipatan dengan simpul.

Simpul pada penggunaan kamen ini bisa melambangkan pengabdian atau dharma. Simpulnya bahkan di buat lancip dan ada komponen yang menjulur ke tanah. Hal ini dialamatkan sebagai simbol penghormatan pada tanah leluhur.

Umumnya para pria memakai 2 lembar kain untuk menutupi komponen bawahnya. Kain komponen dalam disebut dengan kamen dan kain komponen luar disebut dengan saput.

Udeng

Udeng merupakan penutup kepala atau ikat kepala yang menjadi salah satu penyempurna dari baju adat Bali.

Udeng di buat dari kain yang dijahit sampai menjadi simpul pada komponen tengahnya. Penggunaan udeng ini menjadi suatu hal yang spesial bagi masyarakat Bali, khususnya bagi kaum pria.

Udeng digunakan pada waktu sedang memakai baju adat Bali maupun sedang sembahyang di pura.

Payas Agung

Payas Agung merupakan baju adat Bali yang dipakai khusus untuk acara pernikahan. Baju adat ini bisa menjadi simbol kemewahan bagi kedua mempelai.

Kemewahan itu bisa diamati dari perpaduan warna dari baju adat itu, yakni perpaduan antara merah, emas, dan putih.

Payas agung untuk wanita memakai kain atau sesanteng yang sengaja dililitkan pada komponen tubuh atas.

Sementara untuk komponen bawahnya, menggunakan kain tenun songket motif khas Bali yang mewah.

Meskipun payas agung untuk pria dilengkapi dengan keris dan bawahan berupa kain songket motif khas Bali yang mewah juga pastinya.

Payas Madya

Payas madya merupakan baju adat yang mempunyai tahapan di bawah payas agung.

Penggunaan dari payas madya malahan fleksibel dengan hukum penggunaannya yang tak terlalu ketat.

Malahan atasannya bahkan bisa memakai pakaian t-shirt, baju polo, ataupun kemeja.

Sementara itu, untuk komponen bawahan, semestinya disertai dengan senteng atau selendang serta kamen.

Payas Alit

Payas alit yakni salah satu ragam baju adat yang acap kali diaplikasikan saat masyarakat Bali ada rapat adat ataupun aktivitas di pura.

Payas alit untuk wanita berupa kebaya yang dilengkapi dengan kamen dan selendang.

Meskipun payas alit untuk pria berupa pakaian safari atau kemeja putih yang dilengkapi dengan kemen dan udeng.

Jadi setelah mengetahui pakaian daerah Bali, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!