Mengenal Dampak Pernikahan Dini, Merugikan Keluarga hingga Berujung Perceraian
Ilustrasi pernikahan dini (Freepik/rawpixel.com)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pernikahan dini atau di bawah umur masih banyak terjadi di Indonesia. Biasanya pernikahan dini dipicu oleh alasan ingin keluar dari kemiskinan. Padahal ada banyak dampak pernikahan dini yang justru akan merugikan pasangan. 

Banyak pasangan muda hasil pernikahan dini yang mengira memulai rumah tangga bisa menjadi solusi dari permasalahan ekonomi. Faktanya banyak pasangan muda yang belum siap mental maupun material namun memaksakan untuk menikah. Dampaknya, di tengah jalan, mereka mengalami berbagai masalah.

Dampak Pernikahan Dini

Pernikahan bukanlah suatu hubungan yang sederhana. Kehidupan pernikahan sangat kompleks karena melibatkan banyak hal, mulai dari finansial, keluarga, psikologi, dan sebagainya. Oleh karena itu, pasangan yang ingin menikah harusnya memikirkannya secara matang untuk menghindari berbagai risiko buruk yang bisa menimpa. 

Berikut sejumlah dampak negatif yang kerap terjadi pada pasangan yang melakukan pernikahan dini.

Masalah Ekonomi

Salah satu masalah yang sering menimpa pasangan yang menikah muda adalah ekonomi atau finansial. Pasangan muda rentan mengalami masalah ekonomi karena secara finansial mereka belum memiliki keuangan yang stabil. 

Banyak pernikahan dini yang justru menghambat pendidikan pasangan, baik suami maupun istrinya. Kondisi ini tentunya akan menyulitkan karir mereka. Padahal karier yang bagus menjadi salah satu faktor penunjang ekonomi. 

Jika keuangan belum stabil maka pasangan akan kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pasangan yang berkeluarga memiliki tanggung jawab besar dan banyak kebutuhan, seperti biaya pendidikan anak, biaya perawatan rumah, dan sebagainya. 

Masalah Reproduksi

Masalah reproduksi juga rentan dialami oleh pasangan yang menikah muda. Risiko ini dialami khususnya oleh para perempuan. Perempuan berusia belasan tahun masih dalam fase perkembangan organ reproduksi. 

Banyak ditemukan pasangan mudah yang menikah juga masih kurang mengetahui edukasi seksual. Kondisi ini akan membuat perempuan rawan terkena masalah kesehatan. Sebua penelitian dari British Journal Cancer menyebutkan perempuan mudah dengan ekonomi menengah ke bawah berisiko tinggi terkena infeksi HPV (virus penyebab kanker serviks). Kondisi ini terjadi karena perempuan tersebut melakukan hubungan seksual empat tahun lebih mudah. 

Kekerasan dalam Rumah Tangga

Kesiapan mental menjadi faktor yang sangat penting dalam hubungan pernikahan. Pasangan mudah yang menikah dini biasanya mentalnya belum matang. Kondisi ini akan memicu berbagai permasalahan rumah tangga. 

Pasangan muda juga memiliki emosi yang bisa dibilang masih belum stabil. Emosi yang meledak dan ego tinggi bisa menimbulkan tindak kekerasan dalam rumah tangga. Banyak kasus KDRT terjadi karena pasangan dalam rumah tangga tidak bisa mengendalikan emosinya. 

Masalah Kesehatan Bayi

Dampak buruk pernikahan dini tidak hanya menimpa pasangan atau suami dan istri. Namun efek negatif dari pernikahan dini juga berisiko pada buah hati atau bayinya. Kehamilan di usia muda bisa berpengaruh pada tumbuh kembang janin dalam kandungan. Kondisi ini menyebabkan rentan terjadinya keguguran. 

Selain itu, pasangan muda dengan ekonomi yang belum stabil biasanya kesulitan untuk memenuhi nutrisi bagi janin atau bayinya. Kondisi ini akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya, atau bayi yang sudah dilahirkan. Bayi yang kekurangan nutrisi dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti stunting, perkembangan motorik yang lambat, kurang gizi, dan sebagainya. 

Kesulitan Membesarkan Anak

Ketersediaan ekonomi dalam keluarga tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasangan suami dan istri, namun juga kebutuhan anak. Karena secara ekonomi belum siap, pasangan muda rentan kesulitan dalam membesarkan anak, mulai dari menyediakan gizi yang cukup hingga biaya pendidikan anak. 

Selain itu, kesiapan mental orang tua juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak akan mendapatkan pendidikan karakter dari orang tuanya. Jika mental orang tuanya belum siap maka anak berisiko menerima pola asuh yang buruk. Kondisi ini dapat membuat anak mengalami masalah mental yang akan terbawa hingga dewasa. 

Itulah sejumlah dampak pernikahan dini yang perlu dipahami. Segala masalah yang muncul akibat pernikahan dini dapat berujung pada perceraian hingga kemiskinan. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa menikah bukanlah perlombaan siapa yang cepat. Namun kesiapan menjalin rumah tangga, dari segi morel maupun materie. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.