JAKARTA - Erina Gudono telah resmi istri dari Kaesang Pangarep setelah menjalani prosesi akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada Sabtu, 10 Desember. Menantu bungsu Presiden Joko Widodo ini tak cuma cantik tetapi juga pintar dan punya banyak prestasi.
Erina Gudono lahir pada 11 Desember 1996 di Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Prof Mohammad Gudono (alm) dan Dra Sofiatun.
Ia diketahui pernah menempuh pendidikan di Manajemen Keuangan Universitas Gadjah Mada sebelum akhirnya lanjut mengambil gelar S2 di Columbia University untuk studi Master of Public Administration.
Erina juga pernah mengambil kursus pendek musim panas di The Chinese University of Hong Kong dalam bidang Bisnis dan Manajemen Ekonomi kemudian mengikuti program pertukaran ke Showa Women's University of Japan.
Profil Erina awalnya dikenal saat mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam ajang Puteri Indonesia 2022. Dalam kontes kecantikan tersebut, Erina Gudono berhasil menembus 11 besar. Kaesang dalam satu kesempatan mengaku meminta Erina untuk menjadi kekasihnya sehari setelah perhelatan itu digelar.
Dalam vlog "Kaesang Lebih Bucin daripada Erina? Relationship Test Paling Menantang Abad Ini!' di kanal Bridestory pada Selasa, 29 November 2022 terungkap bahwa Erina menguasai 3 bahasa yaitu Inggris, Jerman, dan Jepang.
Erina sebelumnya menjadi delegasi Indonesia untuk Harvard World Model United Nation, juara 1 Business Project Competition di Tokyo. Dia juga pernah menjadi juara 1 AIESEC Social Initiative Competition, juara 1 National Business Plan Competition, dan peraih Most Social Spirited Scholar dari UGM FEB Award.
Erina Gudono memulai karier secara profesional pada 2020 di Bank Indonesia sebagai Project at Payment System Policy Department dan Assistant Manager Apprenticeship. Kemudian, ia berlanjut di bank investasi internasional, JP Morgan, sebagai Asia Analyst dan menjadi satu-satunya lulusan universitas dalam negeri di angkatannya.
BACA JUGA:
Erina juga terlibat dalam sejumlah aktivitas sosial. Beberapa di antaranya sebagai relawan dalam di organisasi Kisah Kasih yang membantu usaha mikro kecil dan menengah selama pandemi Covid-19, dan sebagai Koordinator Save Street Children Indonesia.
Perempuan berusia 25 tahun itu menyebut dirinya sebagai seorang advokat edukasi inklusif dengan mengikuti beberapa inisiatif dan organisasi non-profit sosial untuk membantu anak Indonesiam endapatkan edukasi yang layak.
Beberapa di antaranya adalah Komunitas Sekolah Marjinal, Takesbook Indonesia, dan Harapan Fian Yogyakarta.