Bagikan:

JAKARTA - Dengan semakin meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Korea Selatan, Korea Tourism Organization (KTO) membuat sebuah acara bertajuk ‘Korea 360’ yang berlangsung pada 3-5 Desember di Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan. Acara ini ditujukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia yang ingin pergi berwisata ke negeri ginseng.

Pascapandemi, Korea Selatan diketahui telah mengizinkan para wisatawan asing untuk berkunjung. “Sebetulnya kita udah kasih tahu kalau Korea (Selatan) sejak Juni 2022 itu udah buka untuk wisatawan asing. Tapi waktu itu kita masih ada tes PCR untuk kedatangan, kemudian per 1 Oktober tes PCR udah enggak ada lagi, jadi sekarang udah benar-benar bisa masuk ke Korea tanpa ada tes apapun,” kata Public Relations KTO Novi Nursyahbani saat ditemui di Lotte Shopping Avenue, Minggu 4 Desember.

Pada kesempatan tersebut, Novi juga menyempatkan diri berbicara mengenai berbagai macam destinasi wisata di Korea Selatan yang dapat dinikmati oleh wisatawan mancanegara.

Salah satu destinasi paling menarik yang ditawarkan oleh KTO adalah wisata demilitarized zone (DMZ) atau zona demiliterisasi. Zona yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara tersebut merupakan satu-satunya zona demiliterisasi di dunia yang memungkinkan untuk dikunjungi oleh para wisatawan.

“Sebetulnya yang kita dapat dari wisata ke DMZ adalah wisata sejarahnya, sama wisata ketegangan yang ada di sana. Kan kita tau kalau Korea Selatan itu dibagi sama Korea Utara, dan perbatasannya itu jadi tempat yang dijaga ketat banget sama tentara di dua belah pihak,” ujar Novi.

Dengan tertutupnya pariwisata Korea Utara, maka satu-satunya akses untuk melihat zona demiliterisasi tersebut berada di wilayah Korea Selatan. Terdapat dua tempat yang dapat dikunjungi, yaitu Paju, Gyeonggi yang berjarak tidak jauh dari Seoul dan Provinsi Gangwon.

Meski menjadi zona yang dijaga ketat oleh tentara Korea Selatan, Novi Nursyahbani mengatakan bahwa wisata DMZ masih dapat dengan nyaman untuk dikunjungi, serta untuk menyaksikan salah satu tempat paling bersejarah dalam perjalanan Korea Selatan sebagai sebuah negara. “Masih aman, pas sampai di sana juga akan didampingi sama pemandu turnya, dan dikasih tau juga apa yang enggak dibolehin,” pungkasnya.