Produk Rumah Tangga dengan 6 Bahan Kimia Ini, Perlu Dihindari saat Jalani Program Hamil
Ilustrasi produk dengan bahan kimia yang perlu dihindari saat program hamil (Unsplash/Toe Hetiba)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Sedang dalam masa pomil atau program hamil, perlu menjaga kesehatan dan faktor lain yang tak terduga dapat mempersulit kehamilan. Salah satu faktor penyebab sulitnya kehamilan adalah kandungan bahan kimia tertentu dalam produk rumah tangga. Apa saja produk rumah tangga yang perlu dihindari pasangan dalam promil? Berikut ini daftarnya.

1. Makanan kaleng dengan BPA

BPA adalah bahan kimia yang ditemukan dalam plastik. Bahan ini larud dalam makanan dan bisa memengaruhi kesuburan serta perkembangan bayi. Menurut ob-gyn Erika Nichelson dari Hoffman and Associattes dilansir Parents, Selasa, 29 November, makanan kalengan dapat dilapisi dengan BPA. Jadi, buah dan sayuran segar adalah pilihan terbaik, tetapi Anda harus mencucinya hingga bersih agar pestisida mengalir bersama air.

2. Parfum yang mengandung Phthalates

Mungkin sudah saatnya menyeleksi nakas meja rias di rumah. Periksa parfum yang mengandung Phthalates, dan hindari memakainya karena dapat mengganggu kadar hormon. Selain itu, kandungan kimia ini dapat memengaruhi kesuburan, dan mengurangi produksi ASI.

Phthatales tidak hanya ditemukan dalam parfum saja. Tetapi juga dalam deterjen, kemasan makanan, hingga semprotan rambut.

produk dengan bahan kimia yang perlu dihindari saat program hamil
Ilustrasi produk dengan bahan kimia yang perlu dihindari saat program hamil (Unsplash/Julia Syablova)

3. Skincare yang mengandung retinoid

Direktur endokrinologi reproduksi dan infertilitas M. Sultan M.D. di Lenox Hill Hospital mengatakan, retinoid adalah kelas senyawa yang terkait dengan vitamin A. Apabila diminum secara sistemik, bersifat teratogenik dan mengganggu pertumbuhan embrio atau janin. Dokter merekomendasikan, pasien yang sedang dalam masa program hamil, perlu menghindarinya karena dapat berbahaya. Bahkan selama dua minggu pertama pembuahan dan selama dua hingga tujuh minggu perkembangan embrio, bisa memengaruhi perkembangannya.

4. Cat kuku berbasis aseton

Kuku tangan dan kaki bisa cantik apabila diwarnai. Tetapi mungkin Anda perlu berjarak sementara waktu dari produk berbasis aseton, saran dokte rperawatan primer yang berbasis di Washington D.C., Shilpi Agarwal, MD..

Banyak ahli juga menyarankan untuk menghindari paparan produk dengan bahan kimia ini. Karena ahli sendiri tidak mengetahui efek buruk secara pasti dari produk berbasis aseton pada kesuburan.

5. Obat tanpa resep

Ketika datang ke apotik, Anda perlu betul-betul membawa resep dokter terutama ketika Anda dan pasangan sedang merencanakan kehamilan. Paling direkomendasikan untuk mencari langkah aman, sehingga harus berkonsultasi dulu pada dokter ahli sebelum membeli produk kecantikan dan kesehatan.

6. Scrub, sabun, dan krim yang mengandung paraben

Ketika berbelanja bulanan, jangan lupa membaca daftar bahan pada body wash, sampo, kondisioner, dan sabun Anda. Hindari produk dengan paraben yang dosisnya melebihi dosis aman. Paraben dipakai produsen untuk mengawetkan formula produk. Ini juga dipakai untuk mencegah bakteri berkembang. Tetapi, paraben bisa menduplikasi estrogen sehingga perlu dihindari oleh ibu hamil atau sedang dalam program hamil.

“Sementara setiap orang menghasilkan estrogen, terlalu banyak pasti berdampak pada kesuburan.  Estrogen mengatur hormon baik pada pria maupun perempuan. Ketika tidak seimbang, kemungkinan tidak menghasilkan sel telur dan sperma yang sehat. jadi, carilah produk dengan nama lain dari paraben, seperti propilparaben, etilparaben, dan lainnya. Hindari memakai selama dalam 6 bulan menjelang pembuahan dan selama proses pembuahan, jelas Jerald S. Goldstein, MD., pendiri dan direktur medis di Fertility Specialists of Texas.